SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Direktur Utama (Dirut) Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Surabaya, Fajar Arifianto Isnugroho memastikan bahwa RPH Surabaya tetap aman dari ancaman PMK. Pemasokan daging di RPH tetap stabil, dengan rata-rata 150 ekor sapi dipotong setiap malam.
"Tidak ada dampaknya terhadap virus PMK. Pemasokan daging di RPH Pengirikan tetap stabil, tidak ada masalah, 150 ekor per malam," ujar Fajar.
Ia menambahkan bahwa permintaan daging tidak mengalami penurunan, baik sebelum maupun setelah isu PMK merebak. Fajar menjelaskan bahwa RPH Surabaya menerapkan prosedur operasional standar (SOP) yang ketat untuk mencegah masuknya PMK. "Kami menjamin dan SOP ditegakkan untuk indikasi PMK yang masuk ke RPH," jelasnya.
BACA JUGA:Pedagang Daging Sapi DTC Wonokromo Mengeluh Penjualan Menurun Akibat Isu PMK
Beberapa langkah antisipasi yang dilakukan RPH Surabaya, antara lain Pengecekan Surat Kesehatan. RPH Surabaya memeriksa surat kesehatan hewan yang dikeluarkan oleh dokter hewan dari daerah asal. Surat keterangan tersebut harus menyatakan bahwa hewan ternak bebas dari PMK.
Pemeriksaan Kesehatan. Hewan ternak diperiksa sebelum dan sesudah dipotong untuk memastikan kesehatannya. Hewan yang dipotong dipastikan aman untuk dikonsumsi.
Biosecurity. RPH Surabaya meningkatkan kebersihan dan penyemprotan disinfektan di seluruh area pemotongan, pencucian, kandang penampungan, dan truk pengangkutan hewan.
BACA JUGA:Kapolsek Kanor Terjun Langsung Sosialisasi Pencegahan PMK
Fajar menegaskan bahwa PMK umumnya terjadi di peternakan, bukan di daerah pemotongan seperti di Surabaya. "Yang ada sebenarnya penyakit di peternakan. Di Surabaya bukan peternakan sapi tapi daerah pemotongan. SOPnya hewan yang sakit tidak boleh diperjualbelikan. Sampai sekarang belum ada indikasi adanya sapi yang masuk ke RPH terkena PMK dan imbas nya permintaan daging segar di Surabaya," tegasnya.
Dengan langkah-langkah pencegahan yang ketat, RPH Surabaya memastikan stok daging sapi di Surabaya tetap aman dan terjamin kualitasnya. Masyarakat dapat tetap tenang dan tidak perlu khawatir akan terjangkit PMK melalui konsumsi daging.(rio)