SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - DPRD Surabaya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja seluruh dinas dalam menyerap anggaran tahun 2024. Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa anggaran yang telah dialokasikan benar-benar dimanfaatkan secara optimal demi kesejahteraan masyarakat Surabaya.
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Surabaya, Aning Rahmawati, menegaskan pentingnya evaluasi kinerja eksekutif sebagai bagian dari fungsi pengawasan legislatif. Menurutnya, evaluasi anggaran merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap semester, tepatnya menjelang Pembahasan Anggaran Perubahan (PAK) dan akhir tahun anggaran.
BACA JUGA:Anggota DPRD Surabaya Azhar Kahfi: Partisipasi Masyarakat Kunci Sukses Pilkada Surabaya
"InsyaAllah Desember kita akan lakukan evaluasi terkait optimalisasi penyerapan anggarannya," kata Aning, Kamis 28 November 2024.
BACA JUGA:Hadapi Musim Hujan, DPRD Surabaya Tekankan Pentingnya Konektivitas Saluran Air
Legislator dari Fraksi PKS itu menambahkan, evaluasi ini bukan sekadar formalitas, melainkan upaya untuk memastikan bahwa setiap anggaran yang dikeluarkan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Jika anggaran tidak dimanfaatkan secara optimal, maka program-program pembangunan dan pelayanan publik yang dinikmati warga Surabaya akan terhambat," tegas Aning.
BACA JUGA:Kunker ke Command Center 112, Komisi A DPRD Surabaya Temukan APAR Kedaluwarsa dan Monitor Rusak
Aning khawatir jika anggaran tidak terserap dengan baik, maka warga Surabaya akan menjadi pihak yang paling dirugikan. Pihaknya juga menyoroti potensi terjadinya sisa lebih penggunaan anggaran atau Silpa jika penyerapan anggaran tidak optimal
BACA JUGA:Wakil Ketua DPRD Surabaya Usul Batasi Penjualan Miras di RHU dan Dorong Revisi Perda RHU
"InsyaAllah, di pekan kedua Desember biasanya kita sudah mulai untuk evaluasi ini," ucap Aning.
BACA JUGA:Angka Kemiskinan Surabaya Dipertanyakan, DPRD: Data Tak Masuk Akal dengan Pertumbuhan Penduduk
Lebih jauh, dia mengungkapkan adanya masalah klasik dalam penyerapan anggaran di kota pahlawan ini. Ia menyebut Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) sebagai dinas yang kerap kali kurang optimal dalam menyerap anggaran.