SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan tidak akan memiliki program 100 hari pasca kemenangan nanti dalam Pilkada. Fokus pemerintahannya akan tertuju pada penyelesaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2021-2026 yang tertunda akibat percepatan Pilkada serentak 2024.
Proyek-proyek yang selama ini dianggap sebagai program baru, seperti pembangunan di kawasan Gunungsari, rumah kreatif Gen Z, dan pembangunan jalan di berbagai kecamatan, sebenarnya merupakan bagian dari RPJMD yang belum terselesaikan.
Penundaan ini disebabkan oleh Pilkada yang maju, sehingga program-program tersebut tidak dapat dikerjakan sesuai jadwal semula. Proyek-proyek tersebut seharusnya sudah dimulai.
BACA JUGA:Doa dan Cium Kaki Orang Tua, Ritual Eri Cahyadi Sebelum Mencoblos
"Program Gunungsari misalnya, adalah program yang harus saya selesaikan. Jadi, ini bukan tentang program 100 hari, melainkan penyelesaian program yang tertunda," jelas Eri Cahyadi.
Eri berjanji akan melanjutkan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya bagi anak muda di Surabaya. Karenanya mulai 2025, pihaknya berencana membangun 5 pemusatan Coworking Space bernama Rumah Gen Z. Berada di kawasan pusat, timur, barat, selatan, dan utara Surabaya, Rumah Gen Z akan diisi berbagai fasilitas penunjang anak muda.
Menurut Eri pengembangan anak muda tak cukup hanya melalui sisi akademik saja. Namun, juga harus ditopang pengembangan bakat di luar sekolah.
BACA JUGA:Spesial, Eri Cahyadi Nyoblos di TPS 4 Ketintang Permai bersama Istri dan 2 Anak Diiringi Hadrah
Untuk itu, Eri Cahyadi menekankan pentingnya kebebasan memilih dalam Pemilu yang langsung, umum, bebas, dan rahasia (LUBER). Ia menghormati pilihan setiap warga Surabaya dan yakin bahwa pilihan terbaik akan diberikan kepada kota ini.
"Hasil Pilkada akan menentukan arah pembangunan selanjutnya, namun komitmen untuk menyelesaikan RPJMD dan membangun Surabaya tetap menjadi prioritas utama," pungkas Eri. (rio)