Tokoh Nasional Hadiri Wisuda UWG Malang, Sampaikan Orasi Ilmiah Inspiratif untuk Bakar Semangat Wisudawan

Sabtu 23-11-2024,21:09 WIB
Reporter : Ariful Huda
Editor : Muhammad Ridho

MALANG, MEMORANDUM.CO.ID -  Wisuda ke 84, Universitas Widyagama (UWG) Malang, mulai program Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana Tahun Akademik 2023/2024,  di Hall lantai 5 Kampus 2 UWG, berbeda dari tahun sebelumnya.

BACA JUGA:Mahasiswa FH UWG Menolak Lupa Kiprah Aktivis HAM Munir

BACA JUGA:Dekan Baru UWG Resmi Dilantik, Ditargetkan Akreditasi

Tidak hanya 460 orang wisudawan dan para tamu undangan, juga dihadiri tokoh nasional, Dr. Ir. Muhammad Said Didu, mantan Sekretaris Kementerian BUMN. Ia menyampaikan orasi ilmiah inspiratif kepada para lulusan.

Beberapa tokoh lainya, Freddy Thie, S.H, Bupati Kaimana, Papua Barat 2021-2024, Dr. H. Ahmad Hudri, S.T., M.AP., Ketua KPU Kota Probolinggo 2019-2024, dan Dadik Wahyu, S.H., M.H, pegiat dan wirausahawan bidang ekonomi kreatif 

BACA JUGA:Dies Natalis Ke-53, UWG Lepas Dua Jemaah Umrah

BACA JUGA:Di UWG, Rocky Gerung Sampaikan Pilihan Pikiran Kriteria Pemimpin

Rapat Terbuka Senat Universitas, dipimpin Rektor UWG Malang, Dr. Anwar, SH., M.Hum. Bersama 26 anggota senat universitas, menjadi rangkaian utama dalam prosesi.

 “Selamat dan sukses kepada seluruh wisudawan. Tetaplah berkontribusi untuk masyarakat, sekaligus menjaga dan mengharumkan nama baik almamater Universitas Widyagama Malang," terang Rektor UWG Dr. Anwar, SH., M.Hum. 

Ia menambahkan, Wisuda ke-84, menjadi bukti komitmen, terus melahirkan lulusan yang berkualitas. Siap bersaing di dunia kerja, sekaligus berkontribusi dalam membangun bangsa.

BACA JUGA:Regenerasi, UWG Gelar Sertijab dan Pelantikan Warek

BACA JUGA:Sukses Kerja Bahkan LPDP, Wisudawan UWG Sebut Manfaat MBKM

Sementara itu, Dr Said Didu menyampaikan, bahwa saat ini mencari ilmu tidak sulit, ada di HP semua. Yang harus dididik adalah, bagaimana memanfaatkan ilmu itu.

"Persaingan memang ketat, tapi tetap harus belajar. Kita lihat, bagaimana para penemu terdahulu. Saya kira pemerintah harus memberikan penghargaan kepada intelektual," terangnya.

Menurutnya, jangan tukang gimmick yang dikasih penghargaan. Padahal, mana bisa influencer menjadikan sesuatu.

Kategori :