Apalagi ada wilayah yang disebut menjadi wilayah langganan banjir. Semua harus dicarikan solusi menyeluruh. Selama ini Pemkot dinilai sudah melakukan upaya serius. Mulai dari normalisasi saluran, membuat saluran baru, hingga proyek box culvert.
Begitu juga pengadaan rumah pompa juga sudah disiapkan hingga mencapai ratusan rumah pompa.
BACA JUGA:Disalahgunakan, Satpol PP Surabaya Amankan Aset eks Rumah Jaga Pompa Air Mulyorejo
"Semua menantikan manfaat proyek saluran penanganan banjir yang saat ini menjadi salah satu fokus Surabaya. Semoga hujan kali ini banjir Surabaya bisa terkurangi," kata Laila.
Kalau Surabaya bebas banjir seratus persen jelas tidak mungkin. Selain memang secara geografis berada di dataran rendah. Perkembangan kota tentu berkonsekuensi pada berkurangnya lahan untuk permukiman dan industri. Akibatnya resapan air berkurang.
Yang bisa dilakukan adalah memastikan proyek penanganan banjir dengan pembuatan saluran air, box culvert, gorong-gorong, koneksi saluran, bozem, hingga rumah pompa harus optimal. Keberadaan mereka harus memberi rasa nyaman warga akan ancaman banjir.
BACA JUGA:Reservoir Mbah Ratu hingga Rumah Pompa Air Baku Tambahan Diresmikan Eri Cahyadi
"Ingat, warga Surabaya terutama yang setiap tahun wilayahnya menjadi langganan banjir menanti manfaat proyek penanganan banjir tersebut. Benarkah tahun ini mereka bebas dari genangan," ucap Laila.
Kalau bicara soal banjir, ada tiga hal pokok yang mengikutinya. Mulai dari luas titik banjir, ketinggian, hingga lama genangan. Laila menyebut jika tahun ini wilayah banjir bisa dikurangi dan tidak meluas, artinya proyek penanganan banjir berjalan efektif.
Begitu juga ketinggian genangan air di salah satu wilayah langganan banjir jika bisa dipangkas artinya projek berhasil. Tapi jika sebaliknya malah lebih dan memindah titik banjir, proyek penanganan banjir belum berjalan efektif.
BACA JUGA:35 Paket Sisa Pengerjaan Saluran Air Dikebut, Ditarget Rampung Sebelum Musim Hujan
"Termasuk kita tunggu musim hujan ini apakah durasi dan lama genangan banjir diatasi. Tapi melihat trennya, saya yakin semua mengarah ke sana. Banjir di Surabaya bisa diminimalisir," kata Laila.
Tahun ini, Pemkot Surabaya serius dalam mengatasi masalah banjir. Proyek pembangunan gorong-gorong dan saluran air skala besar terus dikebut. Belum lagi proyek penunjang lainnya juga digunakan pada memerangi banjir tahun ini.
BACA JUGA:Maksimalkan Drainase, DSDABM Surabaya Normalisasi Saluran Air di Sepanjang Jalan Ahmad Yani
Keseriusan Pemkot itu ditunjukkan dengan totalitas membangun proyek penanganan banjir. Tahun 2024 ini saja sudah dianggarkan Rp 770 miliar khusus untuk proyek penanganan banjir. Bahkan 2025 masih akan dilanjutkan hingga anggaran ditambah menjadi Rp 850 miliar.
Tercatat dalam laporannya, Surabaya saat ini tengah melakukan pembangunan dan rehabilitasi saluran air. Jumlah titiknya fantastis, mencapai 555 saluran dibangun dan direhabilitasi. Kemudian optimalisasi 25 sistem drainase.