SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkolaborasi dengan World Resource Institute (WRI) Indonesia mempercantik kawasan wisata Kalimas Timur, di Kecamatan Pabean Cantikan. Kawasan yang menjadi bagian dari tempat Wisata Kota Lama itu, kini dipercantik dengan mural.
Kegiatan mural yang dikemas dalam acara “Pekan Kota Lama Surabaya” ini, adalah untuk mewujudkan sustainabilitas kawasan wisata Kota Lama Surabaya. Maka dari itu, dalam kesempatan ini, WRI Indonesia perwakilan dari Konsorsium II UK Pact, Kedutaan Besar Inggris ingin mendampingi Pemkot Surabaya untuk mewujudkan keberlanjutan wisata tersebut.
BACA JUGA:6 Bulan Judol Mahjong, Warga Kalimas Baru Ditangkap saat Ngeslot
BACA JUGA:Terjatuh dari Jembatan Kayu, Pria Kalimas Tewas Tenggelam
Camat Pabean Cantikan, Muhammad Januar Rizal mengatakan alasan adanya kegiatan ini adalah untuk pengembangan kawasan wisata Kota Lama. Bangunan yang dibuat mural hari ini, adalah Gedung PBI yang sebelumnya tidak terawat kini dihiasi dengan gambar berpola.
“Di Kalimas Timur ini ada beberapa bangunan cagar budaya, salah satunya yang saat ini dibuat mural adalah Gedung PBI, yang dulunya ada di bawah crane. Jadi ini suatu tempat bersejarah yang harus kita lakukan perbaikan dan pelestarian supaya masyarakat tahu arti dari Kalimas Timur,” kata Rizal.
Adanya mural tersebut, Rizal menjelaskan, akan berdampak pada ekonomi masyarakat di sekitar Kalimas Timur. Gambar mural tersebut nantinya bisa dijadikan sebagai spot foto. Dengan begitu, maka akan semakin banyak warga yang berkunjung ke kawasan wisata Kota Lama sisi Kalimas Timur.
BACA JUGA:Sungai Kalimas Dikeruk, Antisipasi Banjir di Musim Hujan
BACA JUGA:Biker Kalimas Tewas Usai Tabrak Ekor Truk Dinas Perhubungan
Rizal mengaku, adanya mural ini juga menuai respon positif dari masyarakat di wilayah Kelurahan Nyamplungan.
“Karena masyarakat melihatnya akan meningkatkan perekonomian. Maka dari itu kami mengajak partisipasi masyarakat untuk meramaikan Kalimas Timur,” ujar Rizal.
Rizal menyebutkan, kawasan ini terkoneksi kaya akan sejarah. Karena, tak jauh dari kawasan tersebut ada crane dan menara pemantau kapal pada zaman kolonial. Selain itu, kawasan Kalimas Timur adalah masuk kategori zona Melayu. Pada masa lampau, kawasan ini dihuni oleh mayoritas warga etnis Melayu.
“Jadi ada menara yang memonitor kapal masuk, ada Langgar Gipo, dan pasar ikan, sehingga ini menjadi satu rangkaian. Ini adalah langkah awal pemkot untuk memperbaiki kembali wisata, khususnya di kawasan Surabaya utara, jadi tidak hanya di Gedung Internatio, tetapi juga ada di sini,” terangnya.
BACA JUGA:Wisata Perahu Kalimas, Menikmati Keindahan Kota Surabaya dengan Cara Berbeda
Diketahui dalam kegiatan ini turut dihadiri oleh Asisten Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad, serta Urban Development Senior Program WRI Indonesia, Dimas Nu’man Fadhil.