“Kami sebagai operator pelabuhan sangat berharap adanya upaya bersama dalam meningkatkan pelayanan dan keselamatan Ro-Ro dan Penumpang di kawasan pelabuhan kami. Dari segi fasilitas dan layanan, kami terus melakukan peningkatan, namun tetap membutuhkan dukungan berupa regulasi khusus yang tidak merugikan pengusaha jasa, dan kami operator demi memastikan keselamatan angkutan yang akan memanfaatkan layanan Ro-Ro. Kami yakin, jika di sini bisa dilakukan tidak mustahil hal serupa bisa kita terapkan di pelabuhan kami lainnya,” ujar Putut.
Sebelumnya, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya tercatat sebagai pelabuhan tersibuk di Indonesia dalam hal layanan kapal Ro-Ro. Data dari Pelindo selama 2023 total 363 ribu kendaraan bongkar muat melalui layanan Ro-Ro. Sementara arus kapal, dalam 10 tahun terakhir meningkat dari 279 call di 2013 menjadi 1.911 call pada 2023.
Kondisi ini menstimulus regulator, operator, dan para pengguna jasa untuk duduk bersama dan membahas regulasi yang mengatur peningkatan layanan dan keamanan serta keselamatan layanan Kapal Ro-Ro tidak hanya di Pelabuhan Tanjung Perak, namun juga seluruh pelabuhan di Indonesia. (lis)