Polemik Promosi Doktor Bahlil Lahadalia, Ini Kata Akademi Universitas Indonesia Ungkap 19 Fakta Sebenarnya

Selasa 22-10-2024,21:03 WIB
Reporter : Sujatmiko
Editor : Ferry Ardi Setiawan

18. TD meminta BL untuk menyampaikan hasil disertasi/penelitian lapangan baik yang positif dan negatif secara jujur dan terbuka dan hal tersebut dilakukan oleh BL baik dalam disertasi maupun presentasi di dalam promosi.

TD memastikan H-1 promosi, bahwa BL memasukkan kembali tabel dampak positif dan negatif hilirisasi nikel secara proporsional di PPT promosi. BL merevisi bahan PPT.

19. Cacat Logika terkait dengan isu plagiasi/kemiripan 95 persen disertasi BL dengan skripsi di UIN Jakarta. Tidak benar bahwa disertasi BL memiliki kemiripan 95 persen dengan Skripsi di UIN Jakarta. 

TD melakukan double check antara yang disubmit ke SKSG (4 persen similarity), saya cek sendiri turnitin FEB (2% similarity), pihak mahasiswa mengecek dengan turnitin langganannya (8 persen similarity). Kesalahan fatal dalam pengecekan plagiasi yang dilakukan dengan sistem turnitin UIN Jakarta adalah memasukkan dokumen yang sama sehingga akan menemukan plagiasi 95 persen.

"Semoga penjelasan ini bisa membuka mata, hati dan nurani kita semuanya untuk melihat permasalahan Doktor BL di Universitas Indonesia secara lebih jernih tidak tercampur oleh kebencian, prasangka, imajinasi dan hoaks," ungkap Teguh Danarto.

 

Penguji Doktor Balil Tidak Bisa Dibeli

Terkait isu kualitas bisa diperdebatkan tetapi penguji luar Prof Didik Rachbini (Universitas Paramadina), Prof Arif Satria (IPB University), Prof Kozuke Mizuno (Kyoto University) dan penguji internal UI bukanlah orang-orang yang bisa dibeli untuk meluluskan disertasi BL. 

Mengenai kewajaran masa studi, Kasus yang sama, FEB UI tahun 2004 pernah meluluskan Doktor Sugeng Purwanto dengan masa studi 13 bulan 26 hari (Rekor MURI Doktor tercepat). 

"Janganlah perilaku kontroversial BL kita gunakan untuk menghakimi, mencaci maki, menghina, merendahkan tim promotor, para penguji, SKSG dan Universitas Indonesia. Mari kita gunakan logika, rasa, kesadaran dan otak kita untuk mencerna setiap informasi, cek dan ricek dan tabayyun sehingga kita tidak berkontribusi terhadap kegaduhan dan kebisingan di republik ini," tutur dia.

Teguh kemudian menukil ayat Alqurqn Surat Al-Maidah ayat 8. “…. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, membuatmu berlaku tidak adil”. (mik)

Kategori :