Bocah SD Penderita HIV di Surabaya Tertular dari Ibu

Minggu 20-10-2024,19:17 WIB
Reporter : Oskar Rio
Editor : Ferry Ardi Setiawan

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Miris diderita oleh Mawar (11, bukan nama sebenarnya), bocah sekolah dasar (SD) yang tinggal di wilayah Gubeng, Surabaya. Dia dinyatakan positif terinfeksi HIV setelah tertular oleh almarhum ibunya. 

BACA JUGA:573 Kasus HIV/Aids di Surabaya Didominasi Pria, Penyebab Tingginya HIV/Aids, Penularan Baru Tidak Terkontrol

Saat ini, anak kedua dari dua bersaudara itu berjuang melawan penyakitnya. Namun, gadis kecil tersebut tetap semangat bersekolah meski hanya melalui online. 

Wartawan memorandum.co.id saat berkunjung ke rumahnya berada di lorong jalan kecil. Saat pintu bercat kuning dibuka oleh saudaranya, terlihat Mawar tidur sendirian beralaskan kasur dan selimut di lantai ruang tamu. 

BACA JUGA:5 Hal yang Harus Dihindari Jika Tidak Mau Terkena HIV, Simak Penjelasannya!

Tubuh Mawar terlihat kurus dan terlihat tulang tubuhnya ditutupi kulitnya yang mulai mengering. Sesekali memanggil nama Dani Ari Prabowo, bapak Mawar, yang sehari-hari menemaninya. 

BACA JUGA:Pemkab Mojokerto Targetkan Nol Penyintas Baru HIV/AIDS di Tahun 2030

"Yang menemani, merawat ya saya setiap harinya. Anak saya takut kalau ditinggal sendirian," kata Dani yang terlihat tegar. 

Sepengetahuan Dani, Mawar diketahui menderita HIV pada 10 Oktober 2023. Ketika itu diantar oleh mantan mertuanya ke rumah Dani di wilayah Gubeng. 

BACA JUGA:Menuju Indonesia Bebas AIDS Tahun 2030, Wamenkes : Komunitas Elemen Penting Penanggulangan HIV

Dani melihat kondisi Mawar sering batuk-batuk. Berat badannya turun. Dia pun kemudian berinisiatif membawanya  ke IGD Adi Husada. Sehari dirawat di rumah sakit, Dani diberitahu oleh dokter bahwa anaknya positif HIV.  

"Setelah di vonis, dokter menjelaskan bila batuk-batuk karena  tuberkulosis (TBC), yang dialami anaknya menjalar ke tubuhnya karena terinfeksi HIV.  Tapi sebenarnya TBC-nya negatif, " ungkap Dani. 

BACA JUGA:Kasus HIV/AIDS di Surabaya Tinggi, Dewan Minta Pemkot Cegah dan Obati

Selanjutnya, Mawar dirujuk RSUD dr Soetomo dan dirawat selama 16 hari. Setelah kondisi Mawar fit, akhirnya diperbolehkan pulang. Tiga bulan kemudian, Mawar gantian mendapatkan perawatan penyakit TBC. 

"Selama di rumah dikasih obat. Namun, namanya anak kecil kalau minum obat agak susah," kata Dani.

Kategori :