Menurut Herzaky, yang membuat Demokrat tetap adem, guyub dan rukun adalah tidak terlepas dari gaya kepemimpinan transformasional ala AHY. Sehingga tidak menimbulkan gejolak yang berkelanjutan.
"Dan yang menariknya adalah belakangan ini politik disalahartikan dan cenderung didiskreditkan seakan-akan penuh dengan transaksional ataupun pragmatisme. Akan tetapi berdasarkan penelitian kami, ternyata yang membuat kader bertahan sebagian besar adalah karena kepemimpinan transformasional seorang ketua umum AHY," jelasnya.
Lebih rinci, Herzaky memaparkan berdasarkan indikator yang sudah ada, AHY mengantongi unsur-unsur kepemimpinan transformasional. Yakni, berbudi luhur, bisa menyakinkan perubahan positif di masa depan, dan memaparkan visi-misi yang konkret.
Berangkat dari penelitiannya tersebut, Herzaky berharap dapat memicu dan memacu penelitian-penelitian lanjutan. Terlebih perkembangan PSDM memilih lajur pertumbuhan yang signifikan.
BACA JUGA:Menteri AHY Hadiri Ujian Terbuka Program Doktoral Dirjen PPTR di IPB
"Misal, kita bicara mengenai Indonesia Emas 2045. Hingga sekarang belum ada ahli kepemimpinan atau ahli SDM itu membahas mengenai bagaimana kami mengelola partai politik dengan baik, bagaimana partai politik itu dapat menghasilkan SDM yang terbaik," tuturnya.
"Padahal partai politik ini, jelas-jelas menghasilkan pemimpin-pemimpin negeri. Mau jadi presiden, ya dari partai politik. Demikian juga menteri yang sebagian besar dari partai politik," sambung Herzaky.
Sehingga hal ini membuat Herzaky melakukan penelitian tersebut. Dia berharap kajiannya dapat memberikan dampak terhadap pengembangan SDM, terutama di Indonesia. (mik)