LAMONGAN, MEMORANDUM.CO.ID - Sebanyak enam sekolah di Kabupaten Lamongan meraih anugerah penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri 2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Jakarta.
BACA JUGA:Gelar Penghargaan Adiwiyata, DLH Ajak Masyarakat Lestarikan Lingkungan
Salah satu penerima penghargaan Kepala SMP Negeri 1 Deket, Hengky Sudiyono menyampaikan, ada enam aspek, prilaku ramah lingkungan hidup (PRLH) dalam gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah.
Di antaranya, kebersihan, pengelolaan sampah, pemeliharaan pohon dan tanaman, konversi air (memanfatan limbah air wudhu untuk menyiran tanaman), konversi energi, serta inovasi PRLH (pembuatan pupuk kompos dari sampah organik).
BACA JUGA:Wujudkan Lingkungan Sekolah Tetap Asri, SDN Wonokusumo IV Surabaya Diganjar Adiwiyata Nasional 2024
Selain itu, menurut hengky sapaannya, di SMPN 1 Deket telah dibudayakan pengertian "Sampahku Tanggungjawab Ku" maka setiap ada sampah baik itu di dalam, di luar dan di sekitar kelas merupakan tanggung jawab setiap warga sekolah, selanjutnya warga sekolah selalu diingatkan untuk membuang sampah pada tempatnya.
“Kendati demikian, kunci untuk mendapatkan penghargaan Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional itu adalah dua uraian di atas yaitu mengingatkan bahwa Sampahku tanggung jawab ku dan Buanglah sampah pada tempatnya," ucapnya. Senin 7 Oktober 2024.
BACA JUGA:4 Sekolah di Kabupaten Lumajang Jadi Sekolah Adiwiyata Tingkat Jawa Timur 2024
Memang harus selalu diingatkan kepada seluruh warga sekolah, lanjut dia, bahkan kita juga memberikan contoh untuk tidak membuang sampah sembarangan, tidak merokok di lingkungan sekolah, mengambil sampah serta membuang sampah pada tempatnya.
"Tidak mudah memang kalau belum menjadi kebiasaan bagi seluruh warga sekolah. Tapi jika dilakukan setiap hari dan setiap saat maka niscaya akan mudah untuk membiasakannya,” ujarnya.
Pihaknya berekspektasi, semoga dengan diraihnya penghargaan Adiwiyata tingkat Nasional ini bisa memicu seluruh warga sekolah untuk selalu menjaga kebersihan di lingkungan sekolah dan ke depan bisa meraih penghargaan sekolah Adiwiyata Mandiri.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lamongan Andhy Kurniawan menuturkan bahwa penghargaan ini merupakan wujud apresiasi terhadap komitmen sekolah yang sudah konsisten dalam menerapkan gerakan peduli berbudaya lingkungan hidup di sekolah (PBLHS).
BACA JUGA:6 Sekolah Diverifikasi Lapangan sebagai Calon Adiwiyata Tingkat Kabupaten Lumajang
"Alhamdulillah ada peningkatan jumlah penghargaan. Tahun lalu Kabupaten Lamongan membawa pulang empat penghargaan, dan tahun ini meningkat menjadi enam penghargaan. Penghargaan ini merupakan wujud apresiasi terhadap praktik-praktik peduli lingkungan yang diterapkan di sekolah yang ada di Kabupaten Lamongan,” jelasnya.
Terlaksananya gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS) secara berkelanjutan tentu akan membawa dampak positif, utamanya pada peningkatan kualitas lingkungan hidup daerah sekitar. Penerapan Adiwiyata di sekolah ini memiliki dampak positif jangka panjang. Yakni menanamkan jiwa peduli akan lingkungan kepada siswa sejak dini.