SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Ratusan massa mengepung kantor Bawaslu Jatim, Jumat 4 Oktober 2024, buntut pelaporan dugaan kasus penganiayaan yang menjerat Ketua Bawaslu Surabaya Novli Bernado Thyssen.
BACA JUGA:Tuntut Novli Bernado Thyssen Dicopot, 300 Massa Rencanakan Demo Jilid II di Bawaslu Jatim
Massa aksi yang tergabung dari Gerakan Aspirasi Surabaya (GAS) tersebut menuntut agar Novli Bernado Thyssen dicopot dari jabatannya.
"Kami mempersoalkan masalah etik Ketua Bawaslu Surabaya Novli Bernado Thyssen. Dia telah dilaporkan ke kepolisian dan sudah merusak citra Kota Pahlawan. Sehingga kami mendesak untuk dicopot," kata koordinator aksi Abdul Aziz.
Di lokasi, massa aksi membentangkan sejumlah spanduk bertuliskan kecaman. Salah satunya berbunyi, copot dan pecat diduga tukang selingkuh dan sudah mencederai Kota Surabaya.
BACA JUGA:Kantor Bawaslu Surabaya Didemo, Massa Desak Novli Bernado Thyssen Mundur
Selain menuntut agar Novli dicopot, GAS juga mendesak kepolisian untuk melakukan konferensi pers terkait laporan tersebut. Sebab, Polrestabes Surabaya terbilang lamban menyikapi kasus ini. Belum ada pemanggilan terhadap pelapor maupun terlapor sejak kasus dilaporkan pada 15 Juli 2024.
"Kami minta aparat penegak hukum segera melakukan konferensi pers guna memberikan kejelasan publik. Terlebih kasus ini sudah merusak citra Kota Pahlawan," tegas Aziz.
BACA JUGA:Terjerat Dugaan Kasus Penganiayaan, Pakar Hukum: Polisi Wajib Periksa Ketua Bawaslu Surabaya
Lalu, GAS juga mendorong Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) untuk menjatuhkan sanksi pencopotan kepada Novli jika terbukti melakukan aksi penganiayaan.
Menurutnya, kekerasan terhadap perempuan tidak dapat ditolerir mengingat pelakunya merupakan pejabat publik.
"Kami juga meminta DKPP untuk memulihkan citra kelembagaan Bawaslu Surabaya akibat perilaku dari ketua Bawaslu Surabaya tersebut," tegasnya.
BACA JUGA:Terjerat Kasus Dugaan Penganiayaan, Ketua Bawaslu Surabaya Harus Dinonaktifkan
Selanjutnya, Aziz menyebut akan menggelar aksi serupa. Hal ini mengingat pihaknya tak mendapat jawaban yang memuaskan dari Bawaslu Jatim.
BACA JUGA:Dilaporkan ke Polisi, Ketua Bawaslu Surabaya Siap Jalani Pemeriksaan