BACA JUGA:Didominasi Kalangan Muda, Empat Perangkat Desa Tugu Dilantik
"Ternyata semua peserta juga antusias. Pawai tahun ini sudah bisa mengangkat isu-isu kebangsaan. Ini semua menunjukkan seni tradisi kearifan lokal yang adi luhung, sehingga masyarakat lebih cinta kepada budaya bangsanya," paparnya.
"Saya mengucapkan selamat dan sukses. Tak lupa terima kasih kepada seluruh panitia PHBN tahun ini. Dengan harapan, adanya isian pawai desa menampilkan kearifan lokal ini, benar-benar bisa menjadi tontonan dan tuntunan dalam rangka untuk membentuk karakter bangsa. Sehingga masyarakat lebih mencintai budaya bangsanya sendiri," tandasnya.
Camat Sendang, Novi Cahyo Putranto mengapresiasi suksesnya pelaksanaan pawai Desa Tugu untuk peringatan HUT ke- 79 Republik Indonesia.
BACA JUGA:Polres Tulungagung dan RS Bhayangkara Gelar Pengobatan Gratis di Desa Tugu
"Kekompakan pawai Desa Tugu adalah wujud kreasi yang ditampilkan masyarakat, dalam semangat memperingati hari proklamasi kemerdekaan yang ke- 79," ujarnya.
Yang menarik, sambung Camat Novi, ada tampilan fragmen ketoprak, ludruk seperti Jokosarip, cerita rakyat Timun Mas dan Roro Jonggrang.
"Ada lagi cerita asal mula Dusun Kali Mati, Desa Tugu. Ini sangat menarik yang diangkat adalah seni budaya kearifan lokal. Pawai Desa Tugu ini sebagai pioneer yang bisa dicontoh oleh desa-desa lain. Maka diharapkan, mudah - mudahan tahun depan bisa lebih meriah dan banyak lagi isian tentang seni budaya lokalnya," pungkas Novi Cahyo Putranto. (kin/fai)