TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.CO.ID - Tak ingin budaya bangsanya hilang tergeser oleh budaya asing, peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke- 79 RI yang diselenggarakan oleh masyarakat Desa Tugu, Kecamatan Sendang menampilkan seni dan budaya kearifan lokal.
Kepala Desa Tugu, Suparlan menyampaikan, pawai budaya perayaan HUT RI ini melibatkan semua unsur masyarakat di desanya.
"Paling depan barisan pembawa bendera merah putih. Selanjutnya kepala Desa Tugu naik kuda diikuti ketua penggerak PKK naik dokar, disusul barisan prajurit oleh seluruh perangkat desa. Dan diikuti tampilan 17 RT dari masing - masing dusun," terangnya, Senin 2 September 2024.
BACA JUGA:Melestarikan Budaya Kearifan Lokal, Desa Tugu Jamasan Pusaka dan Bazar Kuliner
Antusias yang menyaksikan sangat luar biasa. Di tepian sepanjang jalan Desa Tugu dipadati ribuan penonton dari warga masyarakat sekitar maupun dari desa tetangga.
"Tampilan pawai tahun ini berbeda, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Saya bermaksud ingin merubah mindset masyarakat Desa Tugu. Khususnya bagi para generasi muda, umumnya masyarakat semuanya agar kembali kejati diri bangsa, sehingga lebih menyayangi seni budaya bangsanya sendiri," tuturnya.
Parlan mengaku prihatin dengan acara pawai desa dalam rangka HUT RI yang biayanya sangat besar, tetapi isinya kurang menyentuh nilai - nilai kebangsaan. Dan bahkan, jarang menampilkan seni budaya kearifan lokal yang adi luhung.
BACA JUGA:Terdampak limbah dan Polusi PG Pesantren, Warga Desa Tugurejo Berharap Zero Pollution
Maka dari itu, lanjut Parlan, semua kegiatan tahun ini sengaja pihaknya membuat konsep mengangkat kearifan lokal yang pernah jaya pada masanya.
"Saya tekankan diisi tontonan yang memiliki tuntunan untuk pembelajaran masyarakat. Diantaranya cerita rakyat, kesenian daerah ada ketoprak, ludruk, seni religi, maupun seni lainnya. Namun juga tidak melarang masyarakat untuk berkreasi," ungkapnya.
Parlan bersyukur, pawai desa yang digelar berjalan lancar tanpa hambatan.
BACA JUGA:Pengedar Sabu Desa Tugu Diringkus Polisi
"Alhamdulillah acaranya berjalan sukses, lancar dan juga sangat luar biasa serta menarik. Kesuksesan ini semuanya karena adanya dukungan
dari seluruh lembaga desa. Ada BPD, LPM, perangkat desa, serta partisipasi seluruh pemuda pemudi dan warga masyarakat Desa Tugu," sambung Parlan.
Selaku pemerintah desa, pihaknya bersyukur karena ide dan gagasan dalam pawai ini bisa diterima masyarakat, sehingga tampilan lebih mengena dan menyentuh.