SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Partai Gerindra, Golkar, NasDem akhirnya resmi usung Eri Cahyadi-Armuji untuk maju dalam pilwali Surabaya. Umar Sholahuddin, pengamat politik dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) menanggapi bahwa demokrasi elektoral Pilwali Surabaya sudah tidak menarik lagi. Paslon petahana tersebut berpeluang lawan kotak kosong.
BACA JUGA:Pascaputusan MK Soal Cakada, Pakar Politik Unesa: Selamat Tinggal Bumbung Kosong dan Cakada Boneka
"Pilwali Surabaya is the end. Memang sangat sulit bagi 3 partai ajukan paslon lawan tanding di Pilwali Surabaya, melawan petahana. Dan waktu udah masuk pendaftaran. Nyaris tak ada waktu lagi tuk mengajukan paslon," kata Umar.
Oleh karena itu, Umar menyampaikan bahwa jalan yang realistis dan pragmatis parpol tersebut akhirnya merapat ke Eri-Armuji. Demokrasi elektoral Pilwali Surabaya udah tak menarik lagi. Paslon ErJi berpeluang lawan kotak kosong.
BACA JUGA:Putusan MK Robohkan Kartel Politik di Pilkada, Pengamat Politik: Demokrasi Makin Sehat
"Jika ini benar terjadi lawan kotak kosong, Pilwali Surabaya sudah tidak menarik lagi dan dampaknya pada partisipasi pemilih yang diprediksi akan menurun. Para pemilih akan enggan ke TPS karena tak ada kompetisi atau lawan kotak kosong, " ujarnya.
BACA JUGA:Keputusan MK Buka Peluang Parpol Tanpa Kursi, Pengamat Politik UINSA: Angin Segar Bagi Demokrasi
Kendati demikian, lanjut Umar, jika partisipasinya rendah, maka legitimasi politik atas pemimpin yang terpilih juga rendah atau lemah.
BACA JUGA:4 Parpol Tak Segera Tentukan Calon Pilwali Surabaya, Pengamat: Ongkos Politik Jadi Lebih Besar
"Meskipun secara hukum tak bisa membatalkan pemimpin atau kada terpilih, karena partisipasi pemilihnya rendah atau sedikit," tegasnya.
Bukan tanpa alasan parpol tersebut mengusung ErJi. Meski punya kader hebat hebat terbukti banyak yang terpilih jadi caleg beberapa kali. "Cuman tidak dipersiapkan sejak dini dan matang, " ujarnya.
BACA JUGA:PDIP Beri Rekom Eri-Armuji, Pengamat: Langkah Berani
Secara tidak langung, paslon ErJi akan merasa hambar, Pilwali Surabaya tanpa kompetisi tersebut.
BACA JUGA:Pengamat Politik: Eri-Armuji Pilihan Realistis PDI-P, Bakal Hadapi Paslon dari KIM