PASURUAN, MEMORANDUM - Pemerintah Kota Pasuruan kembali menggelar operasi pasar murah. Operasi ini dilakukan untuk meringankan beban masyarakat di tengah kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok.
Kegiatan berlangsung di Taman Pekuncen, Kamis 8 Agustus 2024. Gelaran operasi pasar murah ini tentu saja disambut antusias oleh ratusan warga dari berbagai kecamatan.
BACA JUGA:Santriwati Ponpes di Gresik Laporkan Kiai Kasus Dugaan Pelecehan Seksual
Sejak pagi, warga sudah mulai berdatangan. Mereka rela antre untuk mendapatkan berbagai bahan pokok yang dijual dengan harga lebih murah. Islamiyah, salah satu warga yang berasal dari Jalan KH Abdul Hamid mengaku senang, karena bisa terbantu dengan adanya operasi pasar ini.
"Tadi setengah delapan saya sudah antre disini. Alhamdulillah sudah dapat beras. Murah juga," ujar Islamiyah yang terlihat mengangkat beras dalam kemasan, Kamis 8 Agustus 2024.
BACA JUGA:Bukit Kingkong Bromo Terbakar
Tidak hanya satu sak. Islamiyah justru bisa membeli tiga sak beras SPHP dengan kemasan 5 kg dan 4 liter. Selain itu, Minyakita dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan harga di pasaran.
Dalam operasi pasar kali ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pasuruan menyediakan berbagai bahan pokok, seperti beras SPHP, Minyakita, daging ayam, dan telur dengan harga yang menarik minat warga. Beras SPHP misalnya, dijual dengan harga Rp 56.500 per 5 kilogram, jauh di bawah harga pasaran.
BACA JUGA:Desak Usut Mafia Tanah, Warga Tambaksari Temui Kajari Pasuruan
Kabid Perdagangan Disperindag Kota Pasuruan, Riski Pramita menjelaskan, operasi pasar ini dilakukan sebagai upaya untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di tengah kondisi saat ini.
"Pasar murah ini terbuka untuk semua warga ber-KTP Kota Pasuruan," kata Riski.
BACA JUGA:Luar Biasa! Indonesia Raya Berkumandang di Olimpiade Paris dari Cabor yang Tidak Diunggulkan
Antusiasme masyarakat terhadap operasi pasar murah ini sangat tinggi. Bahkan, sejumlah warga mengaku rela mengantre berjam-jam demi mendapatkan bahan pokok yang dijual dengan harga murah. Hal ini menunjukkan bahwa program seperti ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Terutama di tengah kondisi ekonomi yang sulit.
Riski juga menambahkan, pihaknya akan mempertimbangkan untuk kembali menggelar operasi pasar murah, jika animo masyarakat tetap tinggi. "Kalau animo warga tinggi, ya bisa kita adakan lagi," tuturnya. (*)