Fakultas Kedokteran Unej Selenggarakan ICAD Ke-5: Pendidikan Medis dan Penelitian Bukan Hanya Kebutuhan

Kamis 01-08-2024,16:53 WIB
Reporter : Biro Jember
Editor : Ferry Ardi Setiawan

JEMBER, MEMORANDUM - Untuk mengembangkan landscape perawatan kesehatan, terutama di era Society 5.0, Fakultas Kedokteran Universitas Jember (Unej) selenggarakan International Conference on Agromedicine & Tropical Disease 2024 (ICAD 2024) ke-5. Dengan tema "Society 5.0: Tantangan dan Peluang Baru pada Penyakit Tropis dan Agromedis" Konferensi Internasional bidang kesehatan, Kamis 1 Agustus 2024 di auditorium Universitas Jember. 

BACA JUGA:Tekan Angka Lakalantas, Polres Tulungagung Gelar Rakor Lintas Sektoral

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Jember Dr dr Ulfa Elfiah MKes SpBP-RE Subsp LBL (K) menjelaskan, tujuan konferensi ini untuk mengembangkan landscape perawatan kesehatan, terutama dalam konteks Society 5.0, di mana integrasi teknologi dengan pendidikan medis dan penelitian bukan hanya kebutuhan akan tetapi juga menjadi daya dorong kemajuan suatu bangsa.

BACA JUGA:Polsek Pakisaji Bekuk Residivis Curanmor Ngebruk Saat Beraksi

“Kami memilih topik Society 5.0: Tantangan dan Peluang Baru pada Penyakit Tropis dan Agromedis karena landscape agromedis dan penyakit tropis tidak bisa dihindarkan dari pengaruh perubahan karakteristik masyarakat,” jelasnya. 

BACA JUGA:Bersepeda 1945 KM, Dua Cyclist Sidoarjo ke IKN untuk Upacara Bendera

Ia berharap dengan adanya konferensi ini dapat memperluas pengetahuan dan menginspirasi banyak pihak tentang bagaimana cara memanfaatkan teknologi demi perbaikan kesehatan global khususnya dalam bidang agromedis dan penyakit tropis.

BACA JUGA:Gibran Uji Coba Makan dan Susu Gratis untuk Anak SD di Surabaya

“Kami percaya kegiatan ini akan memfasilitasi partisipan secara luas dan mendorong dialog yang lebih inklusif di antara para ahli dari seluruh penjuru dunia. Pembicara kami akan berbagi keahlian mereka tentang bagaimana teknologi dapat meningkatkan bidang medis dan pengetahuan sains, dan pada akhirnya memberikan manfaat bagi komunitas di seluruh dunia,” ujarnya.

BACA JUGA:Festival Bromo Memperkuat Nasionalisme Melalui Cinta, Bangga, Paham Rupiah

Hal senada juga dikatakan Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Jember Prof Drs Slamin MComp Sc PhD. Menurutnya, tantangan penyakit tropis seperti perubahan iklim, deforestasi, dan urbanisasi berkontribusi memunculkan penyakit tropis baru seperti resistensi obat dan infrastruktur kesehatan yang kurang memadai di banyak wilayah tropis, membuat manajemen dan pengobatan menjadi sulit.

BACA JUGA:Warga Driyorejo Tembak Mati Monyet yang Lukai Balita

Namun, melalui penyakit tropis, kita juga memiliki peluang seperti kecerdasan buatan dan big data yang dapat dimanfaatkan untuk membuat model wabah, memprediksi penyebarannya, dan mengembangkan intervensi yang tepat sasaran dan mengembangkan teknologi wearable seperti smartwatch yang memungkinkan kita memantau kesehatan kapan saja.

BACA JUGA:Kalah dari Milan, Pemain Debutan Endrick Tampil Memukau, dan Pikat Ancelotti

“Society 5.0 menawarkan peluang unik untuk mengatasi tantangan penyakit tropis dan agrikultur melalui integrasi teknologi canggih. Dengan memanfaatkan IoT dan big data, kita dapat mengembangkan solusi inovatif yang meningkatkan hasil kesehatan, meningkatkan produktivitas agrikultur, dan akhirnya menciptakan masyarakat yang lebih tangguh dan berkelanjutan,” katanya.

Kategori :