umrah expo

Pascakeracunan, Pengelola SPPG di Tulungagung Sampaikan Permohonan Maaf dan Siap Lakukan Evaluasi

Pascakeracunan, Pengelola SPPG di Tulungagung Sampaikan Permohonan Maaf dan Siap Lakukan Evaluasi

Dapur SPPG Yayasan Gusti Maringi Mukti, Desa Tanggung.--

TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.CO.ID - Pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Gusti Maringi Mukti, Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten TULUNGAGUNG, akhirnya buka suara terkait kasus dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang menimpa puluhan siswa SMPN 1 Boyolangu pada Senin lalu.

Sebagai bentuk tanggung jawab moral, pihak pengelola menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada seluruh yang terdampak atas kejadian tersebut. Untuk sementara waktu, kegiatan operasional SPPG dihentikan sambil menunggu hasil evaluasi dan pemeriksaan laboratorium dari instansi terkait.

BACA JUGA:Hari Kedua Pascakeracunan MBG Tulungagung, 9 Siswa Masih Dirawat, Kondisi Stabil


Mini Kidi--

Kepala SPPG Desa Tanggung, Fatkurrohman, mengaku sangat prihatin dengan insiden yang menyebabkan 68 siswa mengalami gejala mual dan pusing usai menyantap menu MBG berupa nasi kuning ayam kecap.

“Dengan kejadian tersebut, tentunya kami sangat prihatin sekali. Kami mohon maaf kepada semua pihak, terutama kepada para siswa dan orang tua. Ke depan kami akan lebih berhati-hati dan melakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang,” ujar Fatkurrohman, Rabu 15 Oktober 2025.

BACA JUGA:Puluhan Siswa SMPN 1 Boyolangu Keracunan Usai Santap Menu MBG, Dua Dirujuk ke RS

Fatkurrohman menjelaskan, selama ini proses penyediaan menu MBG telah mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan oleh pemerintah. Namun, ia tidak menampik bahwa kejadian di SMPN 1 Boyolangu menjadi bahan pembelajaran penting bagi seluruh timnya.

Menurutnya, SPPG Desa Tanggung selama ini telah mampu memproduksi sekitar 3.292 porsi menu MBG setiap harinya untuk berbagai sekolah penerima program. Adapun pengiriman ke SMPN 1 Boyolangu merupakan pengiriman perdana dengan jumlah 1.120 porsi.

“Menu yang dikirim ke SMPN 1 Boyolangu itu pengiriman pertama kami. Kami sangat kaget dan menyesalkan kejadian ini. Semoga hasil uji laboratorium nantinya bisa memberikan kejelasan penyebab pastinya,” tambahnya.

BACA JUGA:Wabup Nurul Azizah Bersama Dinkes Sidak Siswa Diduga Keracunan MBG di Kedungadem Bojonegoro

Sementara itu, perwakilan dari Yayasan Gusti Maringi Mukti, Siti Hanifah, juga turut menyampaikan permohonan maaf dan rasa keprihatinannya. Ia menegaskan bahwa setiap menu MBG yang dikirim ke sekolah selalu melalui proses pengecekan dan uji cita rasa oleh tim ahli gizi sebelum didistribusikan.

“Seperti menu kemarin, nasi kuning ayam kecap, sebelum dikirim sudah dicicipi dulu oleh tim ahli gizi. Bahkan setelah kejadian, sisa makanan serupa juga dimakan lagi oleh Kabag Wilayah SPPG sekitar pukul 19.00 WIB, dan kondisinya masih layak konsumsi. Tidak basi, tidak berbau,” jelasnya.

Hanifah menambahkan, dari hasil pengamatan sementara, tidak ada indikasi bahwa bahan makanan yang digunakan dalam kondisi rusak atau basi. Namun, pihaknya tetap menunggu hasil resmi uji laboratorium dari Dinas Kesehatan dan BPOM sebagai acuan tindak lanjut.

Sumber: