Hari Kedua Pascakeracunan MBG Tulungagung, 9 Siswa Masih Dirawat, Kondisi Stabil
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Anna Sapti Saripah--
TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.CO.ID - Dua hari pascainsiden dugaan keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa puluhan siswa SMPN 1 Boyolangu, kondisi para korban berangsur membaik.
Hingga Selasa 14 Oktober 2025, tercatat 9 siswa masih menjalani perawatan medis, dengan kondisi stabil dan dalam pengawasan dokter.
BACA JUGA:Puluhan Siswa SMPN 1 Boyolangu Keracunan Usai Santap Menu MBG, Dua Dirujuk ke RS

Mini Kidi--
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Anna Sapti Saripah, menjelaskan bahwa dari total 68 siswa yang sempat mengalami gejala keracunan, sebagian besar telah dipulangkan.
“Dari total siswa yang dirawat, 58 sudah dalam kondisi baik dan diperbolehkan pulang. Saat ini, 4 masih dirawat di Puskesmas Boyolangu, 1 di Puskesmas Beji, dan 4 lainnya di RSUD dr. Karneni Campurdarat,” terang Anna.
BACA JUGA:Wabup Nurul Azizah Bersama Dinkes Sidak Siswa Diduga Keracunan MBG di Kedungadem Bojonegoro
Ia menambahkan, tim dari Dinas Kesehatan bersama pihak sekolah dan Satgas Pangan terus melakukan investigasi menyeluruh untuk memastikan penyebab pasti insiden tersebut.
“Kami sudah melengkapi seluruh data, baik dari siswa yang sakit maupun yang sehat, sebagai pembanding. Sampel makanan dan minuman juga telah kami kirim ke laboratorium di Surabaya dan RSUD dr. Iskak, dan saat ini kami masih menunggu hasilnya,” jelasnya.
Selain itu, tim kesehatan juga telah melakukan wawancara kepada siswa, guru, serta penyedia makanan (SPPG) guna mendapatkan gambaran lengkap mengenai sumber makanan yang dikonsumsi.
BACA JUGA:Petaka MBG di Ngawi, 12 Siswa Keracunan Massal Masih Dirawat
“Kami ambil semua sampel dari menu yang disajikan, seperti timun, ayam kecap, tomat, salak, susu, dan nasi kuning. Hari ini, BBPOM juga mengambil sampel tambahan untuk diuji lebih lanjut,” imbuhnya.
Terkait langkah tindak lanjut, Anna menuturkan bahwa pihaknya yang ada dalam bagian Satgas Percepatan MBG tengah merumuskan strategi mitigasi agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kami diminta menjadi narasumber dalam penyusunan mitigasi awal. Salah satu fokusnya adalah pemberdayaan UKS agar sekolah mampu memastikan aspek higienitas dan sanitasi makanan, termasuk bagaimana penanganan makanan sisa,” katanya.
Sumber:



