umrah expo

Lurah Sememi Bantah Isu Prostitusi dan Dugaan Pungutan Liar di Eks Lokalisasi Moroseneng

Lurah Sememi Bantah Isu Prostitusi dan Dugaan Pungutan Liar di Eks Lokalisasi Moroseneng

Para PSK di sebuah wisma Jalan Sememi Jaya II--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Lurah Sememi, Okto Narwanto, dengan tegas menepis kabar mengenai kembali maraknya aktivitas prostitusi di wilayah Sememi Jaya RT 3 RW 1, Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo, yang dahulu dikenal sebagai lokalisasi Moroseneng

BACA JUGA:Aliran Upeti untuk Pejabat Pemkot Jadi Kunci Moroseneng Tetap Buka


Mini Kidi--

Selain membantah adanya praktik bisnis esek-esek terselubung, ia juga menyangkal tudingan bahwa pihak kelurahan menerima setoran bulanan atau upeti dari para koordinator di area tersebut.

Meskipun lokalisasi Moroseneng telah resmi ditutup oleh Pemerintah Kota Surabaya beberapa tahun silam, isu mengenai aktivitas prostitusi yang masih berjalan secara diam-diam kembali mencuat. 

BACA JUGA:Penutupan Prostitusi Moroseneng Tinggal Janji, DPRD Surabaya Sebut Kegagalan Sistemik

Menanggapi hal ini, Okto Narwanto menyatakan bahwa tidak ada lagi kegiatan semacam itu di wilayahnya.

"Sudah tidak ada itu," ujar Okto saat dihubungi melalui telepon WhatsApp, Jumat, 3 Oktober 2025, seraya menginformasikan bahwa dirinya sedang tidak berada di kantor karena sakit.

Menurut Okto, upaya pengawasan terus dilakukan secara rutin oleh aparat. Ia menjelaskan bahwa jajaran Satpol PP Kecamatan Benowo setiap hari melakukan patroli di lokasi tersebut untuk memastikan tidak ada pelanggaran.

BACA JUGA:Geliat Prostitusi di Moroseneng Surabaya, PSK Raup Rp 6 Juta Sepekan

Ketika ditanya mengenai keterlibatan pihak kelurahan dalam patroli tersebut, Okto menegaskan bahwa pengawasan dilakukan secara sinergis. "Ya bareng-bareng, bersama kecamatan tiga pilar, kita turun," katanya. 

Lebih lanjut, saat dikonfirmasi mengenai rumor yang menyebutkan adanya aliran dana bulanan dari koordinator lokalisasi kepada pihak kelurahan, Okto Narwanto memberikan bantahan keras. Ia mengaku sama sekali tidak mengetahui adanya praktik pungutan liar tersebut.

"Saya tidak tahu kalau itu. Saya tidak tahu," tegasnya mengulangi pernyataannya dan mengucapkan terimakasih sebelum menutup sambungan telepon dengan suara batuk-batuk. (alf)

Sumber: