Gunungan Sampah di Jalan Banyu Urip Surabaya Timbulkan Berbagai Masalah
Tumpukan sampah di bahu Jalan Banyu Urip. --
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya di Kota SURABAYA tampaknya masih jauh dari harapan. Pemandangan miris terlihat di Jalan Banyu Urip, Kelurahan Kupang Krajan, Kecamatan Sawahan, di mana tumpukan sampah menggunung di bahu jalan dan menimbulkan berbagai masalah bagi warga sekitar dan pengendara yang melintas.
Pantauan di lokasi pada Kamis 24 Juli 2025 menunjukkan tumpukan sampah yang didominasi oleh sampah rumah tangga dan plastik berada di sisi utara Jalan Banyu Urip, tepatnya di depan sebuah bangunan kosong.

Mini Kidi--
Aroma tidak sedap yang menyengat langsung tercium dari jarak beberapa meter, diperparah dengan kerumunan lalat yang beterbangan. Kondisi ini tidak hanya menciptakan lingkungan yang kumuh tetapi juga menjadi potret buram bagi kota yang kerap menggaungkan kebersihan.
Menurut Muhari, salah seorang warga setempat, kondisi ini telah berlangsung setidaknya sejak Sabtu lalu. Ia menyayangkan ulah oknum tidak bertanggung jawab yang dengan sengaja membuang sampah di lokasi tersebut, meskipun sudah terpasang papan larangan dari RT/RW setempat.
"Sudah ada larangan, tapi tetap saja banyak yang buang di situ. Kebanyakan sampah rumah tangga dalam kantong plastik," ujarnya saat ditemui di sekitar lokasi.
BACA JUGA:DLH dan Satpol PP Surabaya OTT Pembuang Sampah di Kedung Cowek
Ironisnya, hanya berjarak sekitar tiga meter dari gunungan sampah, terdapat plang larangan yang lebih besar dan jelas.
Plang tersebut memuat Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 43, yang mengancam pelaku pembuang sampah sembarangan dengan pidana kurungan 4 bulan atau denda Rp 50 juta, serta sanksi administratif sesuai Perwali Nomor 10 Tahun 2017. Namun, ancaman sanksi tersebut seolah tidak digubris.
Di sisi lain, Sumi, warga sekaligus penjual gorengan di area tersebut, memberikan pandangan berbeda. Menurutnya, selain ulah warga dari luar yang melintas, tumpukan sampah tersebut juga diduga merupakan tempat penampungan sementara oleh petugas kebersihan kampung sebelum diangkut oleh kendaraan dinas terkait.
BACA JUGA:Terperosok ke Saluran Air, Truk Sampah Pemkot Surabaya Terguling di Pecindilan
"Kata petugas kebersihan yang pakai gerobak, memang dikumpulkan dulu di situ. Nanti katanya dia yang bersihkan untuk dibawa ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir)," ungkap Sumi.
Meskipun pada akhirnya akan diangkut, Sumi pesimis masalah ini akan tuntas. Ia mengaku kondisi ini terus berulang.
Kendati demikian, tanpa adanya tindakan tegas dan perubahan perilaku dari masyarakat, tumpukan sampah akan terus menjadi pemandangan yang merusak estetika dan kesehatan lingkungan.
Sumber:



