Iduladha di Rutan Surabaya: Kakanwil Ajak WBP Introspeksi dan Bangkit, Jadikan Rutan Sarana Menjadi Lebih Baik
Kakanwil Ditjen Pemasyarakatan Jawa Timur, Kadiyono--
SIDOARJO, MEMORANDUM.CO.ID - Pelaksanaan Salat Iduladha 1446 Hijriyah di Rutan Kelas I Surabaya berlangsung khusyuk dan tertib, Jumat, 6 Juni 2026, Kegiatan yang dimulai sejak pukul 06.30 WIB ini diikuti oleh seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang beragama Islam, dengan penuh khidmat dan kesadaran spiritual.
Momen tersebut menjadi salah satu refleksi keagamaan yang dinanti para WBP di tengah proses pembinaan yang sedang dijalani.
BACA JUGA:Karutan Surabaya: Unggahan Akun Itu Hoaks dan Tidak Bisa Dipertanggungjawabkan

Mini Kidi--
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Timur, Kadiyono, yang didampingi langsung oleh Kepala Rutan Kelas I Surabaya, Tomi Elyus. Selain mengikuti salat berjamaah, Kadiyono juga menyampaikan pesan moral dan spiritual yang mendalam kepada seluruh WBP.
Dalam sambutannya, Kadiyono menekankan bahwa keberadaan WBP di dalam rumah tahanan bukanlah akhir dari segalanya. Menurutnya, ini adalah bentuk kasih sayang dari Allah SWT yang memberikan kesempatan untuk melakukan introspeksi dan memperbaiki diri.
“Rutan bukan tempat terakhir, namun menjadi sarana untuk menyadarkan diri dan menjadi hamba Allah yang lebih baik,” tegasnya.
BACA JUGA:Dirjenpas Kemenimipas Kunjungi Ruang Layanan Publik Terpadu dan Dapur Harmoni Rutan Surabaya
Ia juga mengajak seluruh WBP untuk tetap menjaga semangat dan tekad dalam mengembangkan diri. Kadiyono mengingatkan bahwa momen Idul Adha adalah waktu yang tepat untuk memperkuat spiritualitas dan membulatkan tekad menjadi pribadi yang lebih baik.
"Tetap semangat, kembangkan diri, dan bertekadlah menjadi insan yang lebih baik,” pesannya.
BACA JUGA:Rutan Surabaya Fasilitasi Kejaksaan Agung dalam Pengungkapan Kasus Terpidana Ronald Tannur
Selain ditujukan kepada WBP, pesan tersebut juga mencakup peran penting petugas pemasyarakatan. Kadiyono menekankan pentingnya menjaga rumah tahanan sebagai tempat pembinaan yang layak, aman, dan manusiawi. Lingkungan yang kondusif dan penuh dukungan dinilai sebagai kunci dalam menciptakan proses pemasyarakatan yang berhasil.
Kegiatan diakhiri dengan peninjauan langsung oleh Kakanwil dan Karutan terhadap proses pengolahan daging kurban yang akan dibagikan kepada seluruh WBP. Proses tersebut menjadi bagian dari semangat kebersamaan dan nilai-nilai pengorbanan yang dihadirkan melalui momentum Idul Adha, sekaligus memperkuat nilai kemanusiaan dalam proses pembinaan di balik jeruji.
Sumber:



