Hadiri Kontes Domba Nasional, Dirjen Pas Apresiasi Pembinaan Wabin Lapas Kelas 2B Tulungagung
Suasana kontes domba di Tulungagung.--
TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.CO.ID - Kontes domba tingkat nasional digelar oleh Lapas Kelas 2B Tulungagung, pada Minggu 23 November 2025 di GOR Mandala Krida.
Agenda tersebut berlangsung meriah dengan menghadirkan 150 peserta dari berbagai daerah. Mulai Purbalingga, Brebes, Probolinggo hingga Banyuwangi.
BACA JUGA:Lapas Tulungagung Gandeng UIN SATU Tingkatkan Pembinaan Spiritual Warga Binaan

Mini Kidi--
Acara yang diselenggarakan dalam rangka Hari Ulang Tahun Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemeninpas) ke- 1 ini turut dihadiri Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi.
Ditemui usai membuka acara, Mashudi menegaskan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bentuk nyata keterlibatan pemasyarakatan dengan masyarakat sekaligus upaya meningkatkan pembinaan bagi warga binaan.
BACA JUGA:Petugas Lapas Tulungagung Gagalkan Penyelundupan Handphone Lewat Kunjungan WBP
“Kami mewakili Bapak Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, ini salah satu memberikan wacana ke masyarakat, bagaimana pemasyarakatan bisa guyub dengan masyarakat, salah satunya dengan gelar lomba domba tingkat nasional ini. Termasuk menumbuhkan UMKM di lapas yang dipamerkan langsung ke masyarakat,” ujar Mashudi.
Tak hanya berbicara soal kontes domba, Mashudi juga menekankan pentingnya ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi di lingkungan lapas.
“Seluruh lapas punya ketahanan pangan. Saya lihat di Pasuruan cukup luas, bisa dimanfaatkan dan jadi ikon. Kami dorong Kalapas kreatif membangun UMKM. Produk unggulan akan kita kuatkan, bahkan akan dibuka galeri UMKM nasional di Lapas Tangerang,” jelasnya.
BACA JUGA:Pelemparan Handphone ke Lapas Tulungagung Digagalkan, Petugas Perketat Pengamanan
Ia menyampaikan bahwa pembinaan warga binaan (Wabin) menjadi fokus utama, termasuk pelatihan keterampilan dan pemberian premi atau tabungan yang nantinya bisa digunakan sebagai modal setelah bebas.
“Harapan kami Wabin dididik dan dilatih sehingga nantinya bisa diterima masyarakat. Misalnya Wabin yang diberi kemampuan menjahit, dia dapat premi, dapat tabungan, dan setelah keluar bisa dipakai untuk modal kerja,” tambah Mashudi.
Mashudi juga memberikan apresiasi kepada Lapas Tulungagung yang dinilai sudah baik dalam pembinaan dan sarana ruangan, serta didukung berbagai pihak termasuk PWI.
Sumber:



