Uang Kotak Amal Masjid di Padang Bandung Dicuri, Warga Maafkan Pelaku karena Iba
Petugas saat mengamankan pelaku pencurian uang kotak amal Masjid At-Taqwa dari amukan massa. --
GRESIK, MEMORANDUM.CO.ID - Warga Desa Padang Bandung, Dukun, Gresik, beramai-ramai mengamankan seorang pria, DN, usai ketahuan mencuri uang kotak amal. Pencurian itu terjadi di Masjid At-Taqwa desa setempa, Rabu, 23 September 2025.
Kapolsek Dukun AKP Slamet Priyono mengatakan, pencurian itu baru disadari oleh marbot, Muhajir, saat sedang menyapu masjid. Ia melihat kondisi kotak amal yang terbuka dan menyisakan bekas congkelan.
“Saudara Muhajir kemudian melaporkannya ke Saudara Mudlofar selaku ketua takmir. Lalu mereka bersama-sama mengecek CCTV,” kata AKP Slamet saat dikonfirmasi, Kamis, 25 September 2025.
BACA JUGA:Solar Tercecer di Jalan Bikin Bahaya Pengendara, Polsek Dukun Turun Tangan

Mini Kidi--
Dalam sorotan kamera pengawas, tampak seorang pria sedang mengembat uang kotak amal. Dengan ciri-ciri memakai baju biru dan membawa sepeda motor Honda Supra.
“Warga langsung memburu pria dengan ciri-ciri itu. Ternyata pria tersebut sedang tidur di warung kopi desa setempat,” tutur Kapolsek.
BACA JUGA:Jaring Puluhan Pelajar, Polsek Dukun Gelar Pelantikan Saka Bhayangkara
Warga pun langsung mengamankan pria yang kemudian diketahui berinisial DN tersebut. Lalu menggiringnya ke Masjid At-Taqwa untuk diinterogasi. Pelaku pun tak mengelak telah mengembat uang kotak amal masjid.
Setelahnya, warga melapor ke Polsek Dukun. Beruntung, polisi cepat datang dan segera mengamankan pelaku sebelum massa makin tak terkendali. Saat diperiksa petugas, pelaku diketahui hidup terlantar dan memiliki tempat tinggal yang tidak tetap (T4).
“Uang kotak amal yang dicuri Rp 172 ribu dan dipakai untuk makan di warung. Dia mengaku lahir di Tuban. Sempat tinggal di Sambeng, Lamongan dan pernah hidup di parkiran truk di Kalianak, Surabaya,” ungkapnya.
BACA JUGA:Apes! Pria di Blitar Gagal Gondol Kotak Amal, Diamankan Sebelum Jadi Sasaran Amuk Massa
Karena merasa iba, pihak perangkat desa akhirnya mencabut laporan yang dibuat di Polsek Dukun. Meski begitu, polisi juga sempat memanggil istri pelaku untuk mencocokkan keterangannya.
“Istri dan anaknya nangis karena ternyata sudah lama tidak pernah ketemu. Perangkat desa bahkan akhirnya memberi uang saku ke pelaku karena kasihan,” pungkasnya.
Sumber:



