Minim Fasilitas, Atlet Panahan Tulungagung Cetak Sejarah Raih Emas Pertama di Porprov
Tek foto: Para atlet panahan Kabupaten Tulungagung.--
TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.CO.ID -Di balik keterbatasan, lahirlah prestasi gemilang. Kalimat ini rasanya cocok menggambarkan perjuangan para atlet panahan Kabupaten Tulungagung yang berhasil menyumbangkan medali emas pertama mereka di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX di Malang.
Tak hanya itu, mereka juga membawa pulang 2 medali perak dan 2 perunggu, menjadikan total perolehan mereka di Porprov tahun 2025 sebanyak 5 medali. Ini jadi catatan bersejarah. Mengingat sebelumnya Tulungagung belum pernah mencicipi medali emas di cabang olahraga (cabor) panahan.
Yang lebih luar biasa, semua itu diraih hanya dengan persiapan Training Camp (TC) selama 10 hari saja, dan tanpa fasilitas latihan tetap.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Perpani Tulungagung, Budi Purnomo, saat ditemui pada Senin, 8 Juli 2025.
“Akhirnya kami mampu mendapat medali emas di ajang Porprov, ini sangat membanggakan bagi kami,” ungkapnya.
Dalam kejuaraan tersebut, Perpani Tulungagung menurunkan 22 atlet terbaik. Tapi perjuangan mereka belum berhenti di sana. Secara hampir bersamaan, mereka juga mengirim 20 atlet untuk berlaga di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) di Kudus, Jawa Tengah, mewakili tim panahan Jawa Timur.
Hasilnya tak kalah hebat, sebab di event Kejurnas, para atlet Tulungagung menyumbang 4 medali emas, 2 perak, dan 5 perunggu.
“Waktu penyelenggaraannya nyaris bersamaan antara Porprov dan Kejurnas,” kata Budi.
Namun di balik capaian gemilang itu, tersimpan satu masalah klasik, yakni belum adanya lapangan latihan yang representatif.
Hingga saat ini, atlet-atlet panahan Tulungagung masih harus menyewa lapangan untuk berlatih menjelang kompetisi.
“Kami belum punya lapangan sendiri. Untuk latihan, selama ini kami selalu menyewa,” jelas Budi.
Karena itu, Perpani Tulungagung berharap ada perhatian dari Pemkab. Mereka mengusulkan bekas pasar hewan di Desa Beji, Kecamatan Boyolangu sebagai lokasi yang cocok untuk dijadikan lapangan latihan.
“Kami tidak butuh yang luas, lebar 25 meter dan panjang 90 meter sudah cukup. Dan kalau lahan itu nantinya akan digunakan lagi, kami juga siap pindah,” pungkasnya.
Prestasi yang diraih para atlet panahan Tulungagung adalah bukti bahwa semangat, disiplin, dan tekad bisa mengalahkan keterbatasan. (fir/fai/day)
Sumber:

