Kejar Tayang Pengendalian Banjir, Komisi C: November-Desember Periode Paling Kritis
Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya Herlina Harsono Njoto.-Arif Alfiansyah-
“Pengerjaan yang molor hanya akan menunda masalah. Ketika hujan deras datang, warga yang menanggung dampaknya. Ini soal keselamatan dan kenyamanan hidup mereka, bukan sekadar urusan administrasi proyek atau serapan anggaran,” ujarnya.
Untuk memastikan instruksi ini berjalan, Komisi C DPRD Surabaya akan memperketat pola pengawasan jemput bola. Herlina menyebutkan pemetaan wilayah yang menjadi atensi khusus karena sejarah banjirnya yang persisten, antara lain koridor tengah kota terutama jalur yang terhubung ke Kalidami.
BACA JUGA:JPO Siola Surabaya Dibongkar, Komisi C Dukung Pembangunan Jembatan Baru yang Modern dan Ikonik
Kemudian kawasan Timur, fokus pada aliran menuju Kalibokor dan Wonorejo. Sedangkan, lanjutnya, kawasan Selatan area yang kerap mengalami kenaikan tinggi muka air secara signifikan.
“Tim kami sudah memegang data titik-titik yang butuh intervensi cepat. Jika ditemukan progres di lapangan meleset dari target, kami tidak segan memanggil pelaksana maupun OPD terkait untuk meminta pertanggungjawaban,” ancamnya.
Herlina memastikan bahwa Komisi C akan terus melakukan pengawasan intensif hingga memasuki awal tahun 2026.
BACA JUGA:Komisi C Desak Pemkot Surabaya Tambah Armada Sampah
“Kami ingin memastikan ketika hujan mencapai puncaknya nanti, seluruh sistem pengendalian banjir sudah bekerja 100 persen. Warga Surabaya tidak boleh lagi dibiarkan cemas menghadapi genangan yang berulang,” pungkasnya. (alf)
Sumber:



