Cangkang Telur Jadi Krupuk, Dispertan Jatim Ubah Sisa Pangan Jadi Cuan Lewat Aksi Stop Boros Pangan
Aksi demo mengolah pemanfaatan sisa makanan menjadi sajian bergizi dan bernilai ekonomis.--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertan) Provinsi Jawa Timur berkolaborasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan berbagai pihak dalam Percepatan Aksi Gerakan Selamatkan Pangan.
Kegiatan tersebut diisi dengan Sosialisasi Stop Boros Pangan dan Aksi Pemanfaatan Pengolahan Sisa Pangan. Tujuannya yakni, untuk mendorong pengelolaan pangan yang lebih bijaksana, efisien, dan bertanggung jawab.
Kepala Dispertan Provinsi Jatim, Heru Suseno, saat membuka acara, menegaskan bahwa Gerakan Selamatkan Pangan harus dibangun di atas pola pikir yang sama dan tidak bisa dijalankan sendiri. “Gerakan besar seperti ini memerlukan peran Pentahelix yang harus bersinergi sebagai satu kesatuan,” ujar Heru, Minggu, 23 November 2025.
BACA JUGA: 213 Desa di Ngawi Ikuti Pelatihan Penguatan Ketahanan Pangan

Mini Kidi--
Sementara itu, Direktur Kewaspadaan Pangan Bapanas, Nita Yulianis, menggarisbawahi pentingnya partisipasi aktif Pemda, Bank Pangan, dan Mitra Kerja Swasta dalam menjadi agen perubahan.
Bapanas mendorong pelaporan data penyelamatan pangan melalui platform khusus serta kampanye Stop Boros Pangan secara masif.
"Kita perlu melakukan sosialisasi atau kampanye stop boros pangan dengan beragam media informasi, sinergi, dan kolaborasi dengan Pentahelix," tandasnya.
BACA JUGA:Bhabinkamtibmas Jambesari Jember Dampingi Petani Optimalisasi Pekarangan Pangan Bergizi
Sedangkan Dedhy Trunoyudho, Founder dan CEO Garda Pangan, menyampaikan langkah-langkah praktis untuk menduplikasi kegiatan penyelamatan pangan.
Hal ini mencakup penunjukan komunitas lokal, pemetaan potensi makanan berlebih, perancangan alur distribusi, hingga pemanfaatan fasilitas seperti TPS3R, Rumah Kompos, dan Rumah Maggot.
Dari sisi konsumsi, Tim Direktorat Kewaspadaan Pangan Bapanas, Meike Isnawati, memberikan tips harian. Di antaranya yakni, mengambil makan secukupnya, menghabiskan makanan, menggunakan layanan take away, mengatur penyimpanan, mengecek tanggal kadaluarsa, serta mengolah kembali atau mendonasikan pangan.
BACA JUGA:Patroli Pekarangan Pangan Bergizi, Polsek Geneng Dukung Ketahanan Pangan di Ngawi
Tips ini diperkuat oleh akademisi dari Universitas Wijaya Kusuma, Diana Puspitasari, yang menekankan edukasi diri untuk mengonsumsi sesuai kebutuhan dan semangat berbagi.
Sumber:



