Diguyur Hujan, Panggung SFF 2025 Tetap Membara: Prof Mangestuti Agil Terpukau Suara Emas Pelajar Jatim
Komisaris Utama Memorandum Prof Dr Mangestuti Agil MS Apt menikmati penampilan peserta tarik suara antar pelajar.-Arif Alfiansyah-
"Saya sangat menikmati momen ini. Melihat anak-anak dengan keberanian dan talenta luar biasa tampil di hadapan publik, cuaca bukan lagi menjadi halangan," ungkapnya.
Panggung Surabaya Fashion Festival 2025 malam itu benar-benar menjadi melting pot kreativitas musikal.
BACA JUGA:Surabaya Fashion Festival 2025 Resmi Dibuka, Direksi Memorandum Sapa Masyarakat Lewat Catwalk
Para pelajar tidak hanya terpaku pada satu genre. Mereka memamerkan spektrum musikalitas yang luas dan mengejutkan untuk usia mereka yang masih sangat belia.
Mulai dari alunan jazz, nada-nada pop, lagu daerah yang dibawakan dengan aransemen modern, hingga hentakan musik koplo yang membuat penonton terhibur.
BACA JUGA:Lomba Tarik Suara Antar Pelajar Meriahkan Surabaya Fashion Festival 2025
Setiap kali seorang peserta menyelesaikan lagunya dengan teknik vokal yang prima alias suara emas, Prof Mangestuti tak segan memberikan tepuk tangan meriah. Ekspresi kekaguman terpancar jelas di wajahnya.
Bagi Prof Mangestuti, acara yang digelar Memorandum ini memiliki visi yang jauh lebih besar daripada sekadar hiburan semata.
BACA JUGA:Surabaya Fashion Festival 2025 Padukan Sejarah, Mode, dan Pesta Rakyat
Ia menilai kompetisi ini adalah inkubator penting bagi mentalitas anak muda Jawa Timur, khususnya Surabaya.
Menurutnya, di usia yang masih sangat muda, anak-anak ini sudah menunjukkan bakat mentah yang luar biasa.
BACA JUGA:Pesona Joaquin, Bintang Baru yang Bersinar di Panggung Surabaya Fashion Festival 2025
Namun, bakat tanpa panggung hanyalah potensi yang terpendam.
"Acara seperti ini sangat bagus. Ini menjadi ajang nyata untuk menyalurkan bakat dan terus mengasah talenta yang dimiliki anak-anak, khususnya dalam seni tarik suara. Mereka butuh jam terbang, dan kita memfasilitasinya," ujarnya di sela-sela acara. (alf)
Sumber:



