Tangguh dan Tepercaya dalam Keguyuban
--
OLEH: Mangestuti Agil
IDE dan praktik menjaga keguyuban antar-karyawan berbagai perusahaan adalah salah satu manifestasi dari sikap ramah dan saling menolong yang berkembang dalam budaya bangsa Indonesia.
Kita dapat menyaksikan dan mempelajari aneka cara pelaksanaannya, dengan strategi utama saling mengenal, menjaga keakraban, dan mengendalikan diskriminasi dalam berbagai bentuk yang berpotensi mengganggu kemajuan perusahaan.
Cara yang dipilih tentu perlu disesuaikan dengan “roh” masing-masing perusahaan, agar kebersamaan yang diharapkan dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Kalau pilihan cara menuju guyub tepat dan dilaksanakan dengan disiplin tinggi, maka terbentuklah perekat yang menyatukan semua insan di perusahaan itu.
Nah, perekat yang sudah terbentuk itu harus digunakan oleh para pimpinan dalam setiap unit kerja untuk melaksanakan tanggung jawab berikutnya. Yaitu, melakukan fungsi mentoring, pengawasan, dan evaluasi kinerja semua insan yang bekerja di perusahaan itu secara rutin.
Ketiga fungsi itu perlu sebagai bagian dari tanggung jawab pimpinan dalam memberikan bimbingan kepada anak buah. Bimbingan dalam suasana guyub yang terjaga diperlukan untuk menjadikan suasana kerja menjadi kondusif.
Inilah suasana yang diperlukan kalau perusahaan ingin tumbuh tangguh dan tepercaya. Tepercaya bagi sebuah perusahaan surat kabar diartikan sebagai kepuasan konsumen.
Oleh sebab itu, saya berharap, peringatan ulang tahun Surat Kabar Harian Memorandum kali ini dapat menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan keguyuban, yang diikuti dengan peningkatakn kualitas dan kinerja karyawan, agar ketangguhan dan kepercayaan perusahaan terjaga dengan baik.
Selamat merayakan hari ulang tahun yang ke-56. Semoga makin mantap melangkah menjadi tangguh dan tepercaya. (*)
Sumber:



