umrah expo

Warga Surabaya Ditemukan Tewas di Sampang, Keluarga Korban: Disekap dalam Mobil

Warga Surabaya Ditemukan Tewas di Sampang, Keluarga Korban: Disekap dalam Mobil

Bambang Kusnandar, ayah Raffa Galang Prayoga menunjukkan mendiang korban semasa hidup--

"Saya diantar teman pulang akhirnya. Sampai dirumah saya telepon lagi, sampek sore gak ada balasan. Biasanya kalau saya telfon gak diangkat itu dia gak lama langsung nelfon," terangnya.

Pikiran Bambang sudah kemana-mana. Dia kalut.  Habis maghrib Galang kembali dihubungi. Kembali lagi tidak ada respons. Selang beberapa saat, ada orang asing datang kerumahnya dan membawa kabar duka.

BACA JUGA:Disangka Hendak Mencuri, Warga Sidoarjo Tembak Orang Dekat Kandang Hingga Tewas

Galang dikabarkan tewas penuh luka ditubuhnya. Posisinya saat itu sudah ada di Puskemas Tambelangan. Belakangan dia baru sadar kalau orang asing itu merupakan polisi.

"Itu saya keringat dingin, langsung down. Dia itu anaknya baik. Selalu nurut kalau tak suruh, disuruh budenya, umiknya itu gak pernah bantah. Anak pertama, tulang punggung saya lah," papar Bambang sambil menitihkan air mata.

Galang dikenal Bambang sebagai pribadi tertutup. Dia gak pernah terbuka perihal soal pribadi atau masalah yang sedang dihadapi. Bahkan Galang tak pernah terlihat tertekan. Auranya selalu ceria bila sudah berkumpul.

"Kalau sudah kumpul semua, anaknya itu rame. Entah sama keluarga, adik-adiknya, temannya. Paling rame dia. Intinya itu semua dihadapi sendiri. Orangtua gak boleh tau. Kayak gitu," ungkapnya.

BACA JUGA:Tenggak Alkohol 75 Persen Campur Minuman Suplemen, Penghuni Kos di Surabaya Tewas

Beberapa hari sebelum wafat, Bambang sudah melihat gelagat aneh Galang. Dia menilai itu sebuah firasat. Kebiasaan anaknya itu mendadak berubah total. Dia mendadak rajin dalam beberapa hal. 

"Empat hari sebelumnya, anaknya itu tiba-tiba rajin. Biasanya mandi itu selalu malam. Sehingga salatnya telat. Itu sering saya marahi. Tapi empat hari itu sebelumnya itu mandinya selalu sore," jelasnya.

Kejanggalan itu juga dialami oleh adik Bambang yang dipanggil Galang 'umik'. Beberapa kali dia meminta maaf. Bahkan dalam hal yang sepele. Namun umiknya baru menyadari setelah Galang pergi menghadap sang khalik.

"Hari Sabtunya itu dia minta maaf terus sama umiknya. Sampek umiknya itu bilang kalau belum lebaran sudah minta maaf. Kalau keluar rumah itu mesti habis Isya," sebutnya.

BACA JUGA:Bus Harapan Jaya Tabrak Dua Motor di Tulungagung, Dua Mahasiswi Asal Jombang Tewas

Galang telah pergi selamanya. Jasadnya telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mbah Ratu. Satu liang lahat dengan Pakdenya yang telah pergi lebih dulu.

"Harapan saya ya pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya. Itu saja harapan saya. Barang-barang hilang semua. Motornya masih ada di daerah Bubutan informasinya, tapi sebentar lah. Saya masih syok," pungkasnya.

Sumber: