umrah expo

DPRD Surabaya Dukung Larangan Parkir Permanen di Tunjungan Demi Wajah Wisata Modern

DPRD Surabaya Dukung Larangan Parkir Permanen di Tunjungan Demi Wajah Wisata Modern

Anggota Komisi C DPRD Surabaya, Achmad Nurdjayanto. --

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menata ulang parkir Tepi Jalan Umum (TJU) di kawasan wisata Jalan Tunjungan sejak 15 Juli 2025 mendapat sambutan hangat dari kalangan legislatif. Kebijakan yang berhasil membuat ikon wisata Surabaya itu lebih rapi dan lancar ini kini tengah dipertimbangkan untuk menjadi peraturan permanen.

Pantauan di Jalan Tunjungan menunjukkan perubahan signifikan. Pemandangan kendaraan motor maupun mobil yang sebelumnya berjejer di tepi jalan kini telah tiada. Hal ini berdampak langsung pada kelancaran arus lalu lintas dan memberikan ruang yang lebih nyaman bagi pejalan kaki dan wisatawan untuk menikmati suasana Tunjungan.

BACA JUGA:Rumitnya Penegakan Jam Operasional di Gresik: Kantong Parkir Terbatas, Sopir Truk Kejar Setoran


Mini Kidi--

Kabar baik ini diperkuat oleh pernyataan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, yang tengah berdiskusi secara intensif dengan pihak kepolisian. Diskusi tersebut membahas kemungkinan untuk menjadikan larangan parkir di sepanjang Jalan Tunjungan sebagai kebijakan tetap.

Dukungan kuat datang dari Anggota Komisi C DPRD Surabaya, Achmad Nurdjayanto. Ia menilai penghapusan parkir di bahu jalan Tunjungan merupakan langkah tepat dan visioner untuk mendukung citra Surabaya sebagai destinasi wisata modern.

“Destinasi menuju kota wisata yang maju tentu sudah meninggalkan konsep parkir di tepi jalan. Selain menyebabkan kemacetan, parkir sembarangan juga merusak estetika kota di mata wisatawan,” tegas Achmad, Minggu 27 Juli 2025.

BACA JUGA:Plengsengan Kupang Panjaan V Terancam Ambles Akibat Parkir Liar

Menurutnya, keberhasilan kebijakan ini harus dikawal secara serius dan konsisten, terutama pada malam hari dan hari libur yang menjadi waktu puncak kunjungan. Ia bahkan mengusulkan ide yang lebih progresif untuk memaksimalkan potensi wisata Tunjungan.

“Bahkan malam hari atau saat hari libur, saya setuju jalan itu ditutup dan parkir dialihkan ke kantong parkir yang telah disiapkan. Justru itu bisa menciptakan suasana khas kota wisata, apalagi jika ditambah dengan event seni atau UMKM,” jelas politisi Partai Golkar itu.

Lebih lanjut, Achmad mendorong Pemkot untuk tidak berhenti pada pelarangan parkir saja. Menurutnya, kebijakan ini akan berjalan lebih efektif jika ditopang dengan penyediaan alternatif transportasi publik yang mudah diakses oleh wisatawan, seperti angkutan feeder, shuttle bus, atau integrasi yang lebih baik dengan Suroboyo Bus.

BACA JUGA:Jalan Tunjungan Makin Ramai, Parkir Liar Ditekan

“Kalau ingin Tunjungan makin hidup, aksesibilitasnya juga harus dipermudah. Parkir boleh dibatasi, tapi kemudahan menuju lokasi tetap harus dijamin,” pungkasnya. (alf)

Sumber:

Berita Terkait