umrah expo

Banjir Rob Kembali Genangi Kalianak Timur Surabaya

Banjir Rob Kembali Genangi Kalianak Timur Surabaya

Kondisi banjir rob kembali genangi Kalianak Timur Surabaya.-Oskario Udayana-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Banjir rob kembali genangi Kalianak Timur, Kecamatan Morokrembangan, Surabaya, Jumat 11 Juli 2025 pagi. Puluhan rumah terendam sejak Kamis 10 Juli 2025 dan aktivitas warga sempat terhenti sementara.

BACA JUGA:Kalianak Timur Terimbas Banjir Rob Dua Hari, Ganggu Aktivitas Warga 

Sekitar pukul 09.00 WIB, air menggenangi rumah-rumah warga hingga membuat kampung tersebut tampak sunyi senyap. Pintu-pintu rumah tertutup rapat, menciptakan suasana seperti "kampung mati". 


Mini Kidi-- 

Namun, setelah air surut sekitar pukul 11.30 WIB, warga Kalianak Timur, Surabaya, kembali beraktivitas membersihkan sisa-sisa lumpur.

Saiful Anam (42), warga Kalianak Timur, Surabaya, menceritakan bahwa fenomena ini sudah biasa terjadi. Setelah air surut, warga bahu-membahu membersihkan rumah masing-masing.

BACA JUGA:Warga Kalianak Timur Belakang Kembali Ajukan Pavingisasi Jalan untuk Cegah Banjir Rob 

"Kalau banjir rob datang, warga menutup rapat rumah agar air kotor tak masuk.  Kampung jadi sepi," ujarnya.  

Saiful, yang sudah puluhan tahun tinggal di Kalianak Timur, Surabaya, berharap pemerintah segera membangun tanggul dan pintu air untuk mengatasi masalah ini. Ia khawatir, ketinggian air yang mencapai 30-50 sentimeter semakin tahun semakin meningkat. 

"Kita sudah berinisiatif meninggikan rumah, tapi sampai kapan?" keluhnya.

BACA JUGA:Warga Kalianak Timur Kebingungan, Rencana Normalisasi Sungai Kalianak oleh Pemkot Surabaya 

Sementara itu, BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya telah mengeluarkan peringatan dini potensi banjir rob di pesisir Jawa Timur hingga 13 Juli 2025.  Wilayah Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, Sidoarjo, Sampang, dan Kalianget diperkirakan terdampak. 

Ketinggian pasang laut maksimum di Pelabuhan Tanjung Perak diperkirakan mencapai 130-150 cm pada pukul 10.00-12.00 WIB.  Fenomena ini dipicu oleh fase bulan purnama yang menyebabkan naiknya muka air laut.

"Fase bulan purnama mempengaruhi kondisi pasang surut yang berpotensi menyebabkan pasang maksimum dan surut minimum, dengan ketinggian pasang dapat mencapai 130 sampai 150 cm dari rata-rata ketinggian muka air laut. Termasuk di kawasan Kalianak Timur, Surabaya," pungkas Sutarno. (rio)

Sumber: