umrah expo

Ribuan Ojol Dapat Bantuan Program Perlindungan dari Pemkot Surabaya

Ribuan Ojol Dapat Bantuan Program Perlindungan dari Pemkot Surabaya

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, meluncurkan program perlindungan bagi pekerja online rentan di Surabaya. -Oskario Udayana-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, meluncurkan program perlindungan bagi pekerja online rentan di Surabaya. Program ini bertujuan untuk mengurangi risiko finansial yang dihadapi pekerja online, khususnya mereka yang bekerja 24 jam dan menghadapi potensi kecelakaan kerja.

BACA JUGA:Syukuran HUT Ke-79 Bhayangkara, Polsek Tenggilis Mejoyo Makan Bareng Driver Ojol 

Wali Kota Eri menjelaskan, bahwa program ini akan menanggung biaya pengobatan pekerja online yang mengalami kecelakaan, bahkan hingga biaya pemakaman jika terjadi kematian. 


Mini Kidi-- 

Premi BPJS Ketenagakerjaan akan dibayarkan oleh pemerintah, mirip dengan program perlindungan yang telah diberikan kepada Kader Surabaya Hebat (KSH) dan perangkat RT/RW. Besaran premi yang dibayarkan sekitar Rp 15.300.

BACA JUGA:Tebar Kebahagiaan Iduladha 1446 H, Cak YeBe Salurkan 25 Hewan Kurban untuk Damkar, Ojol, hingga Panti Asuhan

"Dengan BPJS ketenagakerjaan ini, kita memberikan premi, membayarkan premi seperti orang-orang yang membangun Surabaya, Kader Surabaya Hebat, RT, RW. Maka ketika ada kecelakaan, maka dia di-cover pengobatannya. Bahkan ketika meninggal pun maka ada yang diberikan untuk putranya, untuk keluarganya, sehingga keluarga ini masih bisa bergerak. Dan salah satunya adalah memang untuk ojek online," kata Eri.

BACA JUGA:15 Ribu Ojol Lumpuhkan Surabaya, Protes Potongan Pajak 20 Persen 

Program ini mencakup berbagai aplikasi transportasi online seperti Gojek, Grab, dan Maxim, dengan Gojek sebagai penyedia layanan terbesar di Surabaya.  Eri menegaskan bahwa program ini fokus pada kesejahteraan pekerja, terlepas dari status kepegawaian mereka (karyawan perusahaan atau pekerja mandiri).

BACA JUGA:Driver Ojol Wanita Kecewa Tarif Potongan Pihak Aplikator Dinilai Terlalu Banyak 

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, menjelaskan rincian program BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja rentan di Surabaya.  Dari total 24.000 pendaftar awal, sebanyak 15.350 pekerja telah diverifikasi dan menerima manfaat program ini.  

BACA JUGA:Mahasiswa Ini Pilih Jadi Driver Ojol, Ternyata Ini Alasannya 

Pengurangan jumlah penerima disebabkan karena beberapa pendaftar telah terdaftar dalam program perlindungan serupa, seperti yang diberikan kepada perangkat RT/RW, Kader Surabaya Hebat, dan penerima KUR (kredit usaha rakyat).  Hal ini dilakukan untuk menghindari duplikasi pembayaran.

Program ini menggunakan anggaran Rp 5 miliar hingga Desember 2025, dengan premi Rp 15.300 per pekerja. Data penerima manfaat terakhir diperbarui pada Februari 2025, dan akan diperbarui lagi pada Juli 2025 untuk mengakomodasi tambahan penerima. 

BACA JUGA:Kapolsek Dukuh Pakis Kopdar Bareng Ojol 

"Penerima manfaat program ini adalah mereka yang terdaftar sebelum tahun 2022.  Verifikasi data dilakukan melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) dan BPJS Ketenagakerjaan," jelas Agus.

Program ini menargetkan pekerja rentan, termasuk pekerja online. Agus Hebi berharap program ini dapat memberikan rasa aman dan tenang bagi para pekerja, terutama dalam menghadapi risiko kecelakaan kerja. Sejak program ini berjalan, telah tercatat puluhan kasus kecelakaan kerja yang ditangani, dengan klaim tertinggi mencapai Rp 31 juta.

BACA JUGA:Kartini TPS Bagikan Sembako untuk Ojol Perempuan 

"Harapannya adanya pemberian BPJS ke tenaga kerja ini, bagi pekerja rentan ini menjadi tenang. Ada lima korban ojek online yang mengalami kecelakaan, tiga sudah diurus BPJS-nya. Ada yang patah kaki dan sebagainya," pungkas Agus. (rio)

Sumber:

Berita Terkait