umrah expo

Sempat Kena Serangan Jantung, Jemaah Haji Tertua dari Bali Buktikan Semangat Baja untuk Ibadah ke Tanah Suci

Sempat Kena Serangan Jantung, Jemaah Haji Tertua dari Bali Buktikan Semangat Baja untuk Ibadah ke Tanah Suci

Siti Maimunah menjadi jemaah tertua dari Bali yang siap berangkat ke Baitullah.--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID – Usia senja tak menyurutkan semangat Siti Maimunah (89 tahun) untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Wanita kelahiran Desember 1935 ini menjadi jemaah tertua dari Bali yang siap berangkat ke Baitullah.

Tergabung dalam kloter 71, Siti Maimunah tiba di asrama haji pada Kamis 22 Mei 2025 pukul 03.00 WIB, didampingi putri sulungnya, Mariyati (57 tahun).

BACA JUGA:Pelepasan Kloter 74, Wagub Johni Asadoma Tekankan Kesabaran dan Keikhlasan dalam Ibadah Haji


Mini Kidi--

Meskipun harus dibantu sang anak karena keterbatasan berkomunikasi, Siti Maimunah menunjukkan keteguhan hati. Mariyati mengungkapkan, sang ibu selalu sehat sebelum akhirnya terserang jantung lima bulan lalu. 

"Alhamdulillah meskipun usianya hampir 90 tahun, ibu saya sehat-sehat, tidak ada sakit diabetes, darah tinggi atau sejenisnya. Hanya saja 5 bulan lalu, mungkin karena faktor usia ya, ibu terkena serangan jantung sehingga kondisinya tidak sesehat dulu," ujar Mariyati.

Sebelumnya, Siti Maimunah dikenal sebagai petani cengkih yang aktif. 

BACA JUGA:Jemaah Haji Bali Terbang ke Tanah Suci, dari Kakek 90 Tahun Buleleng hingga Pemuda 21 Tahun Denpasar

"Ibu baru berhenti karena terkena sakit jantung 5 bulan lalu. Sebelumnya masih aktif di kebun, sempat mengikuti manasik haji setelah diumumkan berangkat tahun ini. Setelah sakit, ibunda lebih banyak pemulihan di rumah," jelas Mariyati.

Perjalanan haji Siti Maimunah dan Mariyati adalah buah dari kerja keras menabung hasil panen cengkih.

"Ibu adalah petani cengkih. Alhamdulillah setiap panen, ibu sedikit demi sedikit menyisihkan uang untuk ditabung. Pada tahun 2019 kami bisa mendaftar haji," kenang Mariyati.

BACA JUGA:Sistem Syarikah Haji Saudi Bingungkan PPIH Madiun, Jemaah Terpisah Kloter

Keinginan Siti Maimunah untuk berhaji sudah ada sejak lama, namun terkendala biaya. Dengan sembilan anak dan kepergian sang suami 27 tahun lalu, impian itu baru bisa terwujud enam tahun lalu saat ia dan Mariyati mendaftar haji. 

Mariyati sangat bersyukur atas adanya layanan kuota prioritas lansia dan kuota pendampingan lansia, yang membuat ibunya bisa berangkat lebih cepat.

Sumber: