Berawal dari Hobi, AKBP Cecep Pekerjakan Tukang Becak untuk Rawat Ikan Koi Koleksinya
Wadirintelkam Polda Jatim AKBP Cecep Ibrahim menunjukkan kolam ikan miliknya yang dipantau CCTV--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Hobi AKBP Cecep Ibrahim memelihara ikan hias ketika masih remaja berjalan hingga sekarang. Perwira dua melati emas yang menjabat Wadirintelkam Polda Jatim itu, bahkan mampu mempekerjakan tukang becak untuk merawat kolam ikan miliknya.
Dari ikan hias biasa, Cecep memutuskan memelihara dan membudidaya ikan jenis Koi pada 2018. Saat itu, ia membeli 20 ekor ikan. Harganya terjangkau. Hanya Rp 100 ribu per ekor. "Awalnya cuma iseng saja. Lama kelamaan, pingin punya kolam yang besar dan jenis koi super," kata Cecep.
BACA JUGA:Rahasia Merawat Ikan Hias Agar Bertahan Lama

Mini Kidi--
Seiring waktu, Cecep mulai menekuni hobi itu. Puluhan jenis ikan hias yang dipercaya membawa hoki itu ia pelihara di kolam berukuran 5 x 5 meter di rumahnya. Mulai jenis kohaku, showa shansoku, shiro utsuri sanke doitsu, goshiki, dan banyak lainnya.
Bagi Cecep, memelihara koi bukan sekadar hobi. Banyak hal lain yang memotifasinya. Termasuk nilai filosofi. "Saya menganggap, apapun yang bernyawa, dia bisa berdoa. Jika kita pelihara dia dengan baik. Saya anggap dia berdoa baik ke saya," kata dia.
Cecep menyebut, banyak tantangan dalam hobi memelihara ikan Koi. Selain itu, harus banyak pengalaman dan pengetahuan bagi penghobinya. Mulai perawatan air, nutrisi, dan kondisi lingkungan yang tepat. Jika salah dalam perawatan, tidak menutup kemungkinan ikan akan sakit bahkan mati.
BACA JUGA:Ikan Arwana : Pesona dan Keunikan dari Naga Air yang Menarik Perhatian Pecinta Ikan Hias
Kini, Cecep telah memiliki ribuan ekor ikan Koi berbagai jenis dan warna. Mulai grade biasa hingga grade standar lomba. Ada kurang lebih 1000 ekor ikan koi miliknya yang dirawat di Surabaya, Sidoarjo hingga di Pare Kediri. "Ada ribuan. Kalau yang standar lomba ada 30 ekor," tandas dia.
Bahkan, kata Cecep, ikan koi koleksinya itu sukses menjuarai lomba nasional hingga tingkat internasional yang digelar di luar negeri. Ikan koi andalannya tersebut, juga sempat ditawar koleganya hingga ratusan juta. "Tidak saya kasih. Karena dari awal sudah berniat memelihara," ucap dia.
Dari hobinya itu, Cecep tak menampik jika cukup kesulitan melakukan perawatan. Ia pun kemudian berinsiiatif mempekerjakan orang-orang di sekitar kolam dan tempat tinggalnya. "Yang banyak tukang becak dan petugas kebersihan," imbuh Cecep.
BACA JUGA:Hilangkan Stres Selama Pandemi, Warga Surabaya Berburu Ikan Hias
"Jadi kalau pagi mereka kerja. Setelah itu, sorenya saya minta mereka ke kolam untuk sekadar memberi makan ikan-ikan serta membersihkan kolam sepekan sekali. Dan mereka sangat antusias itu. Katanya buat tambahan," tandas Cecep.
Disinggung soal pengeluaran perawatan dan pakan, mantan Kasubdit I Kamneg Ditreskrimum Polda Jatim itu mengaku tak banyak. Setiap satu kolam, hanya butuh pakan sebanyak 5 kilogram. "Kalau untuk perawatan itu kan relatif. Apalagi yang bekerja itu orang butuh," tutup dia.(fdn)
Sumber:



