Gunungsari Indah Bergolak, Warga Tolak Penutupan Gerbang Perumahan
Mediasi warga Perumahan Gunungsari Indah. --
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Puluhan warga Perumahan Gunungsari Indah, Gunungsari Indah, Kelurahan Kedurus, Kecamatan Karangpilang turun ke jalan, Rabu 22 Januari 2025 untuk menyuarakan penolakan keras terhadap rencana penutupan gerbang pemukiman mereka.
Aksi solidaritas yang diwarnai semangat tinggi ini dipicu oleh tindakan sepihak pengembang (oknum PT Arga Paripurna) yang berencana memasang panel beton di pintu masuk utama tanpa adanya musyawarah terlebih dahulu dengan warga.
Pantauan Memorandum, dalam aksi yang berlangsung di pos keamanan kompleks ini dihadiri puluhan warga yang didominasi oleh bapak-bapak dan ibu-ibu rumah tangga, kompak menyuarakan penolakan mereka. Mereka menolak tegas rencana penutupan gerbang utama perumahan yang dilakukan secara sepihak oleh pihak oknum pengembang.
BACA JUGA:Konflik IMB di Perumahan Gunungsari Indah, Warga Tolak Penutupan Akses Jalan
Ketua RW 08 Kholid, dalam orasinya menegaskan bahwa jalan yang menjadi akses utama perumahan merupakan fasilitas umum (fasum).
"Kalau ada preman masuk area Perumahan Gunungsari Indah, ayo kita hadapi bersama! Berani," tegas Kholid yang disambut gemuruh tepuk tangan dan teriakan dukungan dari warga.
Keresahan warga memuncak setelah mendapati panel beton yang telah disiapkan di pintu masuk perumahan. Termasuk gunungan pasir yang ada di sekitar lokasi membuat warga semakin bergejolak. Tindakan ini membuat warga terintimidasi dan resah dengan adanya upaya penutupan paksa yang dilakukan oleh pihak yang mengklaim kepemilikan lahan tersebut.
BACA JUGA:Polsek Karangpilang Sambangi Perumahan Gunungsari Indah, Tingkatkan Kewaspadaan Warga
Hartono, Ketua RW 06 turut dalam penolakan itu mengaku adanya rencana penutupan akses masuk gerbang depan permukiman ini telah menimbulkan keresahan bagi RW 06, 07, 08, 09. Oleh karena itu warga berbondong-bondong untuk menuntut supaya penutupan itu tidak dilakukan.
"Jalan ini memiliki peran vital bagi warga dari empat RW di Kelurahan Kedurus. Jalan ini juga menjadi alternatif bagi warga dari RW 1-5 yang ingin menghindari kemacetan," kata Hartono.
Ia juga mengungkapkan, tanpa adanya sosialisasi jelas dan munculnya panel beton di sekitar gerbang utama telah menimbulkan rasa terintimidasi dan resah di kalangan warga. Dampak psikologis dari tindakan sepihak ini sangat terasa.
BACA JUGA:Mobil Masuk Jurang di Malang, Warga Gunungsari Indah, Karang Pilang Jadi Korban
"Tidak ada sosialisasi dan pemberitahuan kepada kami, tiba-tiba ada rencana penutupan itu. Ditambah adanya penempatan pasir dan panel beton di depan gerbang perumahan kami bikin warga semakin resah," ujarnya.
Hartono bersama warga lainnya berharap Pemkot Surabaya untuk segera mengambil alih Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (PSU) di perumahan GSI.
Sumber:



