umrah expo

Bupati Rio Borong Kain Batik Karya Komunitas Difabel Pembatik Ciprat Situbondo

Bupati Rio Borong Kain Batik Karya Komunitas Difabel Pembatik Ciprat Situbondo

Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo ikut membatik bersama para difabel.--

SITUBONDO, MEMORANDUM.CO.ID – Bupati SITUBONDO, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, mengunjungi komunitas difabel pembatik ciprat di Desa Kedungdowo, Kecamatan Arjasa, Selasa 12 Agustus 2025.

Dalam kunjungannya, Bupati yang akrab disapa Mas Rio ini mengaku terkesan dengan keterampilan dan kreativitas para anggota komunitas dalam menghasilkan batik ciprat yang berkualitas.

BACA JUGA:Mas Rio Apresiasi 2 Siswa SMAN 1 Panarukan Situbondo Terpilih jadi Paskibraka Jawa Timur

“Saya baru tahu ada komunitas pembatik difabel. Bahkan, hasil batiknya sudah dijual ke sejumlah daerah di Indonesia. Makanya, saya mengapresiasi karya mereka,” ujar Mas Rio.

Bupati Rio berjanji akan mendukung komunitas tersebut dengan meminta sejumlah direktur BUMD dan OPD di lingkungan Pemkab Situbondo untuk membeli karya mereka.


Mini Kidi--

“Saya berharap hal ini dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat sekaligus memberdayakan komunitas difabel,” tambahnya.

BACA JUGA:Temui Pendemo, Mas Rio Pastikan di Situbondo LSM dan Media Mitra Strategis

Dalam kesempatan itu, Bupati Rio juga memborong beberapa karya batik ciprat. Bahkan, batik hasil ciptaannya bersama para difabel dibelinya dengan harga Rp1 juta.

“Langkah ini saya harap menjadi contoh bagi masyarakat untuk mendukung karya lokal dan memberdayakan difabel,” katanya.

Selain mengunjungi komunitas pembatik ciprat, Bupati Rio juga meninjau Pasar Singo Mulyo, Desa Kedungdowo, yang sudah mati sejak 2011. Ia berharap, dengan dibukanya kembali pasar tersebut oleh kepala desa dan camat, perekonomian masyarakat bisa kembali bergeliat.

“Pasar ini diharapkan menjadi pusat kegiatan ekonomi yang mampu meningkatkan pendapatan warga dan menguatkan UMKM lokal,” pungkasnya.

BACA JUGA:Bupati Mas Rio Dukung Inklusi Pendidikan untuk Anak Penyandang Difabel di Situbondo

Ketua kelompok pembatik ciprat difabel, Sujamin, menceritakan bahwa komunitas ini dibentuk untuk memberdayakan teman-teman difabel agar mandiri.

Sumber:

Berita Terkait