Komisi A DPRD Sidoarjo Kunjungi BUMDes Mandiri Sejahtera Desa Suwaluh Balongbendo
Kunjungan Komisi A DPRD Sidoarjo ke BUMDes Suwaluh, Balongbendo.(sud)--
SIDOARJO, MEMORANDUM.CO.ID - Anggota Komisi A DPRD Sidoarjo berkunjung ke BUMDes Mandiri Sejahtera Desa Suwaluh, Kecamatan Balongbendo, Kamis 8 Mei 2025 pagi. Wakil rakyat ingin melihat langsung BUMDes yang sejak 2021 laporannya sangat baik.
Kepala Desa (Kades) Suwaluh, Nuryono menyampaikan, anggota Komisi A DPRD Sidoarjo datang ke desanya untuk mengecek unit usaha BUMDes Suwaluh, karena selama ini informasinya dari data yang telah dilaporkan kepada Dinas PMD sangat baik. "Hari ini ditinjau anggota dewan dan rencananya BUMDes desa kami mewakili Sidoarjo lomba tingkat provinsi," ujarnya.
BACA JUGA:50 Anggota DPRD Sidoarjo Dilantik, Sementara Dipimpin Abdillah Nasih dan Suyarno

Mini Kidi--
Selama ini, kata kades, dewan hanya tahu di atas kertas saja, tetapi fisiknya belum tahu. Akhirnya dewan langsung lihat ke lokasi BUMDes Suwaluh.
"Selama ini upaya teman-teman pengurus sudah maksimal, menjual saham ke masyarakat juga, tetapi tetap saja ini masih kurang. Mudah-mudahan anggota DPRD Sidoarjo setelah datang ke lokasi, saya berharap niat baik anggota dewan untuk ikut mempercepat pertumbuhan atau perkembangan BUMDes sehingga semakin maju," pungkasnya.
Anggota Komisi A DPRD Sidoarjo, H Bambang Riyoko SE dari Fraksi PDIP mengatakan, sudah mengambil kesimpulan setelah bertemu pengurus BUMDes. Misalnya, soal modal, soal pokir dewan atau BK. Lalu soal lapangan desa. Semua masalah itu akan dikoordinasikan dengan BPD dan DPRD Sidoarjo, DPRD Jatim serta DPR RI. Prinsipnya dewan akan berusaha membantu BUMDes karena semua demi rakyat.
BACA JUGA:Ketua DPRD Sidoarjo Dukung 17 Program MAS
Sedangkan anggota Komisi A DPRD Sidoarjo lainnya, Deni Hariyanto mengatakan, tujuan kunjungan ke BUMDes Suwaluh karena sejak tahun 2021 berkembang pesat dan sudah bisa membagi hasil labanya ke anggota yang selama ini sudah menaruh saham.
Dikatakan, ada beberapa BUMDes tidak bisa maju karena permasalahan dari pengurus. Kalau kualitas pengurusnya kurang memahami soal bisnis, sulit untuk maju. "Yang saya khawatirkan, modal banyak tapi tidak bisa mengembangkan modal tersebut. Akhirnya bingung dan tidak sesuai rencana awal sehingga menjadi macet alias tidak bisa jalan. Ini yang menjadi rugi apalagi laporannya tidak jelas. Kami mengharap cari pengurus yang paham soal hal ini," pungkasnya.(sud/san)
Sumber:



