Sidang Mahasiswi Cemarkan Dosen di Instagram, Saksi Nunuk: Tak Pernah Minta Maaf
Terdakwa Ikhwaniar Fristanty dan Fiorentina Meisyaheta Ayu PB mendengarkan keterangan saksi di PN Surabaya.--
SURABAYA, MEMORANDUM-Sidang kasus ITE yang menyeret alumni dan mahasiswi STIKES ABI Surabaya ke kursi pesakitan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya kembali digelar, Rabu 24 April 2024.
Tiga saksi dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sri Rahayu. Mereka adalah korban Nunuk Nurhayati, selaku Pembantu Ketua 2 STIKES ABI Surabaya; Fatimah, perwakilan pihak yayasan; dan Erwan Santoso, adik dari Nunuk Nurhayati.
Dalam sidang yang dipimpin Hakim Sudar itu, saksi Nunuk Nurhayati keukeuh bahwa terdakwa Ikhwaniar Fristanty dan Fiorentina Meisyaheta Ayu PB tak pernah meminta maaf meski sudah melakukan posting dirinya melalui akun instagram atas nama langit_magenta.
BACA JUGA:Gol Mantan Buat Persebaya Tertinggal 0-1 dari Bali United
“Mereka (terdakwa, red) menuduh saya dengan kata-kata janda koruptor, janda yang tidak baik dan lainnya. Sampai kasus itu ke Polda, mereka tak pernah meminta maaf,” jelas Nunuk di hadapan majelis hakim.
Nunuk yang menceritakan kronologis kejadian sembari mata berkaca-kaca itu, begitu mengetahui postingan di akun instagram atas nama langit_magenta lalu menemui yayasan bersama keluarga.
“Saya menemui yayasan dan menanyakan permasalahan itu. Dan pihak yayasan mempersilakan untuk mencari keadilan,” ujarnya.
BACA JUGA:Dinas Pertanian Tulungagung Rakor Bersama Sejumlah LSM dan DPRD, Ini Hasilnya
Nunuk pun menyoal salah satu mahasiswinya (Fiorentina Meisyaheta Ayu PB, red) setelah kejadian itu smepat bertemu di kampus tetapi tak minta maaf.
“Saya sempat bertemu di kampus tetapi tak ada itikad baik untuk meminta maaf,” jelas Nunuk.
Bahkan, setelah dua tahun kasus ini diporoses di Polda Jatim dan sempat bertemu keduanya juga tak pernah meminta maaf.
“Iya ketemu di Polda Jatim setelah dua tahun tapi juga tidak pernah meminta maaf,” tambahnya.
Atas keterangan saksi, terdakwa Ikhwaniar Fristanty sempat membantah. Sebab, dirinya berulang kali meminta maaf kepada dosennya tetapi tidak ditanggapi.
“Tidak benar kalau saya tidak meminta maaf. Tetapi upaya itu menemui jalan buntu,” jelas Ikhwaniar Fristanty.
Sumber: