Presiden Barcelona Minta Laga El Clasico Diulang jika VAR Melakukan Kesalahan
Barcelona kalah 3-2 di laga El Clasico.-IG Barcelona.-
SPANYOL-Presiden Barcelona Joan Laporta mengatakan kekalahan di laga El Clásico Minggu lalu dari Real Madrid harus diulang jika terbukti kesalahan VAR menyebabkan gol Lamine Yamal tidak diberikan di Bernabeu.
Upaya Yamal berhasil ditepis oleh kiper Madrid Andriy Lunin pada kedudukan 1-1 di babak pertama dan tanpa adanya teknologi garis gawang di LaLiga, VAR memutuskan tembakan tersebut tidak melewati garis.
BACA JUGA:Inter Milan Juara, Bonusnya Dua Bintang di Jersey
Madrid kemudian menang 3-2, dengan gol penentu kemenangan Jude Bellingham di menit-menit akhir membuat mereka unggul 11 poin dari Barca di puncak klasemen dengan hanya enam pertandingan tersisa.
BACA JUGA:Bojonegoro Hibah Rp 29,8 M, Barter Wilayah Lamongan 45 Hektare
“Ada beberapa insiden yang menjadi perdebatan dalam pertandingan tersebut, namun di antara semuanya ada satu yang krusial dan dapat mengubah hasil pertandingan,” kata Laporta dalam keterangannya, Senin waktu setempat atau Selasa WIB, 23 April 2024 seperti dilansir ESPN.
"Saya mengacu pada 'gol hantu' yang dilakukan Lamine Yamal. Sebagai klub, kami ingin yakin dengan apa yang terjadi. Oleh karena itu, kami akan segera meminta kumpulan rekaman dan audio lengkap dari insiden tersebut,” urainya.
Laporta menambahkan, setelah dokumentasi ini dianalisis, klub memahami bahwa ada kesalahan dalam revisi insiden tersebut.
“Kami akan mengambil semua tindakan yang ada untuk membalikkan situasi, tanpa mengabaikan, tentu saja, tindakan hukum yang diperlukan,” imbuhnya.
Kata Laporta, jika dipastikan bahwa itu adalah gol sah, pihaknya akan melanjutkan dan meminta pertandingan tersebut ulang. Seperti yang terjadi pada pertandingan lain di Eropa karena kesalahan VAR
Sebuah pertandingan di kasta tertinggi sepak bola Belgia antara Anderlecht dan Genk dijadwalkan untuk diputar ulang secara penuh awal musim ini setelah kesalahan VAR menyebabkan kesalahan penerapan hukum permainan. Namun, Pengadilan Arbitrase Olahraga Belgia membatalkan keputusan tersebut dan pertandingan tidak diulang.
Bagaimanapun, keputusan VAR dalam kasus tersebut terkait dengan pelanggaran sebelum tendangan penalti dilakukan, bukan gol hantu.
Sementara itu, di Spanyol, hakim tahun lalu memutuskan bahwa VAR tidak melakukan hal tersebut. (*)
Sumber: