Pemkab Tulungagung Rakor Rutin dengan Pusat, Waspadai Imbas Perang di Timur Tengah

Pemkab Tulungagung Rakor Rutin dengan Pusat, Waspadai Imbas Perang di Timur Tengah

Pj Bupati Tulungagung Heru Suseno.-Biro Tulungagung-

TULUNGAGUNG, MEMORANDUM - Pemkab Tulungagung mengikuti rapat koordinasi perkembangan inflasi rutin yang digelar melalui aplikasi zoom, di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso pada Senin 22 April 2024.

Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno usai mengikuti kegiatan itu mengatakan, pada rapat koordinasi kali ini dibahas sejumlah hal. Baik kejadian di dalam negeri maupun yang saat ini terjadi di luar negeri. Salah satunya perang di timur tengah antara Iran dan Israel, yang eskalasinya kian memanas.

Kendati sampai sekarang tidak berdampak secara signifikan untuk masyarakat Kabupaten Tulungagung, namun tetap saja dalam rapat ini, Pemkab Tulungagung diminta untuk mempersiapkan diri ketika muncul dampak signifikan bagi masyarakat.

"(Rapat koordinasi juga) Membahas situasi nasional dan internasional. Sampai saat ini belum ada perubahan signifikan di Tulungagung. Yang jelas ada peningkatan kebutuhan makanan saat musim libur Lebaran, tapi tidak kemudian meningkatkan harga beras dan lain- lain, justru beras itu turun," ujarnya.

BACA JUGA:Hari Pertama Kerja, Pemkab Tulungagung Gelar Halalbihalal dan Apel Besar

Heru menyebut, salah satu potensi yang memungkinkan terjadi akibat hal ini adalah adanya kenaikan nilai tukar dolar sehingga berimbas pada harga dan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM). Terutama BBM bersubsidi yang menyangkut hajat hidup masyarakat secara luas.

"Kalau imbas perang nanti dolar itu naik, maka pilihannya pemerintah bisa menaikkan harga BBM subsidi atau nambah anggaran subsidinya. Itu yang krusial," jelasnya.

Heru merinci, selain perihal BBM bersubsidi, dalam rapat koordinasi kali ini, pihaknya juga diminta untuk memperhatikan potensi perubahan harga bahan pangan pokok di wilayah Kabupaten Tulungagung.

Komoditas yang diprediksi akan mengalami perubahan kenaikan harga adalah komoditas bawang merah dan bawang putih. Hal itu terjadi karena masa panen kedua komoditas tersebut masih jauh, namun peningkatan kebutuhan masyarakat pada Ramadhan dan musim Lebaran kemarin berimbas pada stok kedua komoditas itu.

BACA JUGA:Pemkab Tulungagung Anggarkan Rp66 M untuk THR ASN

Bahkan menurut Heru, pemerintah pusat sudah mempersiapkan skenario untuk mengimport bawang merah dan putih jika nantinya ada kelangkaan.

"Yang kita lakukan ya kita akan koordinasi dengan daerah sekitar, mana yang mungkin bisa jadi penghasil dua komoditas itu, kita jajaki kerjasama ketersediaan komoditas itu di lapangan," ungkapnya.

Komoditas lain yang saat ini harganya mengalami kenaikan adalah gula putih. Kendati demikian Heru yakin, dalam waktu dekat, harga gula putih akan kembali normal karena sudah ada pabrik gula yang mulai musim giling pada pertengahan bulan Mei mendatang.

Pihaknya menyebut, sampai saat ini stok gula putih untuk Jawa Timur masih cukup. Yakni sekitar 250 ribu ton di pabrik gula, belum yang di pedagang dan petani masih ada.

BACA JUGA:Pemkab Tulungagung Gandeng Baznas, Pj Bupati Heru Bersama Forkopimda Taat Zakat Mal

"Harganya memang sedikit naik, tapi stok kita di Jawa Timur itu masih aman mencukupi. Mungkin karena memang kemarin ada peningkatan permintaan, akhirnya pedagang memilih menaikkan harganya," tutup Heru.(fir/mad)

Sumber: