Curiga Bukan Anaknya, Ayah di Surabaya Banting Bayi Usia 6 Hari
Ilustrasi bayi.--
Ternyata, KDRT ini bukan pertama kalinya dilakukan oleh R. Anak pertama N dan R yang berusia 1,5 tahun dan N sendiri juga menjadi korban kekerasan sejak awal pernikahan mereka.
"Anak pertamanya juga (dipukuli), mungkin karena stres tidak kerja. Sering menyalahkan istrinya, katanya "gara-gara kamu aku ga bisa beli rokok, ga punya uang".Istrinya juga sering dapat kekerasan," ceritanya.
R dikabarkan menganggur selama satu bulan terakhir dan menjadi pecandu sabu. Hal ini diduga menjadi salah satu pemicu emosinya yang tidak terkontrol.
Sebelumnya terduga pelaku kerja di depo air isi ulang dan mengantar galon ke pelanggan, sedangkan istrinya bekerja melipat kertas dari perusahaan.
"Suaminya itu mengonsumsi sabu, sering tidak terkontrol emosinya. Ekonomi tidak mencukupi, dengan kondisi begitu, sering diKDRT istri dan anak pertama," ujar Ida.
DP3A Surabaya terus memberikan pendampingan kepada N dan E, termasuk bantuan psikolog dan shelter perlindungan anak dan perempuan.
"Kita terus didampingi sampai sembuh, termauk ibunya didorong untuk mengikuti program KB," pungkasnya.(alf)
Sumber: