Joko Anwar, Sang Maestro Film Horor Indonesia yang Mengguncang Perfilman Tanah Air

MEMORANDUM - Joko Anwar, nama yang tak asing lagi di telinga para pecinta film Indonesia. Sosoknya dikenal sebagai maestro film horor yang telah melahirkan berbagai karya fenomenal yang mengguncang perfilman tanah air.

Lahir di Padang, Sumatera Barat, pada 3 Februari 1976, Joko Anwar mengawali karirnya di dunia film sebagai kritikus film.

Gairahnya pada dunia film mendorongnya untuk terjun langsung sebagai sutradara. Film perdananya, "Janji Joni" (2005), meskipun tidak menuai kesuksesan komersial, menunjukkan bakat Joko Anwar dalam merajut cerita dan membangun atmosfer yang mencekam.

BACA JUGA:Sosok Abdul Ghofur, Calon Bupati Lamongan yang Sempat Dipanggil KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi

Bakatnya semakin terasah di film "Kala" (2007) yang mengantarkannya meraih penghargaan Citra untuk Sutradara Terbaik. Film ini menandai awal mula Joko Anwar menjelajahi genre horor, yang kelak menjadi ciri khasnya.

BACA JUGA:Pilkada Surabaya, PDI-P: Eri-Armuji Selaras

Puncak kejayaan Joko Anwar datang dengan film "Pengabdi Setan" (2017), remake dari film klasik tahun 1980. Film ini menjadi fenomena di tanah air dan mancanegara, meraup pujian kritikus dan penonton atas cerita yang menegangkan, visual yang memukau, dan atmosfer horor yang menghantui.

Kesuksesan "Pengabdi Setan" mengantarkan Joko Anwar ke kancah internasional. Ia diundang menjadi juri di berbagai festival film bergengsi, seperti Cannes Film Festival dan Toronto International Film Festival.

Joko Anwar tak hanya piawai dalam menggarap film horor. Film-filmnya seperti "Gitar Tua" (2014) dan "Perempuan Tanah Jahanam" (2019) menunjukkan kepiawaiannya dalam mengeksplorasi genre lain dengan sentuhan khasnya yang berani dan inovatif.

Tak hanya menyutradarai, Joko Anwar juga aktif sebagai penulis skenario dan produser. Ia tak ragu untuk mencoba berbagai peran dalam proses pembuatan film, menunjukkan totalitas dan dedikasinya pada dunia perfilman.

Joko Anwar adalah sosok inspiratif bagi para pembuat film muda Indonesia. Karyanya yang berani, inovatif, dan berkualitas tinggi telah membuka jalan bagi kebangkitan perfilman Indonesia di kancah internasional. (Aril Pandu Utama/mg 9)

 

 

 

Sumber: