Daya Tarik Film Pendek Basri & Salma in Never Ending Comedy, Film Pendek dengan Segudang Prestasi

Daya Tarik Film Pendek Basri & Salma in Never Ending Comedy, Film Pendek dengan Segudang Prestasi

Apa saja yang menjadi daya tarik dari film Basri & Salma in Never Ending Comedy.--

MEMORANDUM - Sepertinya kita ini sedang tinggal di negara yang di mana film-film dengan banyak penghargaan tidak banyak disanjung masyarakat, kalah dengan film horor.

Indonesia memiliki banyak prestasi internasional dari segi film, salah satu film itu adalah Basri & Salma in Never Ending Comedy.

Film pendek ini disutradarai orang asal Makassar yaitu Khozy Rizal. Hal itu pula yang mendasari mengapa film ini dibuat dengan bahasa Makassar.

BACA JUGA:Bupati Achmad Fauzi Berpeluang Gandeng KH Imam Hasyim di Pilkada Sumenep 2024

Film ini telah berkeliling ke berbagai festival film seperti CMC International Film Festival, Seattle International Film Festival, Festival du Film de Fribourg Switzerland, Santa Barbara International Film Festival, dan juga Festival Film Cannes 2023.

Film ini berkisah tentang pasangan suami istri yaitu Basri dan Salma yang sudah menikah selama 5 tahun, namun belum memiliki anak.

Mereka berdua berprofesi sebagai tukang odong-odong. Mereka sebenarnya adalah pasangan yang bahagia, namun karena tekanan keluarga mereka menjadi berpikir untuk sebaiknya memiliki anak atau tidak.

BACA JUGA:Komitmen Danamon bersama Adira Finance Didukung MUFG terhadap IIMS Penuhi Kebutuhan Otomotif Masyarakat Jatim

Apa saja yang menjadi daya tarik dari film ini? Inilah beberapa alasan mengapa film ini sangat layak ditonton.

1. Isu yang Diangkat Begitu Dekat dengan Masyarakat

Masyarakat Indonesia terutama pada masa sekarang, akan relate dengan berbagai isu yang diangkat dalam film ini. Yang menjadi konflik utama dalam film ini adalah soal tuntutan keluarga yang selalu menekan dengan pertanyaan. Lalu selanjutnya kita juga disuguhkan alasan mengapa ada beberapa pasangan lebih memilih untuk tidak memiliki anak. Isu lain yang mungkin sudah menjadi tradisi di negara kita adalah banyak pasangan yang belum menikah melakukan hubungan suami istri ketika tahun baru.

Isu-isu tersebut disampaikan dalam film secara tegas lewat dialog para karakter yang terkesan vulgar dan frontal.

2. Permainan Sinematografi dan Musik yang Memanjakan

Film ini tidak melulu soal isu atau penulisan, namun sinematografi yang disajikan juga menjadi daya tarik dari film ini. Shoot-shoot yang detail dan menarik yang cenderung menampilkan ekspresi dari para aktor membuat para penonton ikut merasakan kegelisahan mereka.

Sumber: