Ambisius di Pelajaran Membuat Anti-Sosial, Fakta atau Mitos? Coba Perhatikan 5 Hal Ini
ambisius--
SURABAYA, MEMORANDUM - Dilaporkan bahwa semakin meningkatnya tekanan akademik pada siswa dapat memicu perilaku anti-sosial yang mengkhawatirkan. Namun, apakah ambisi di pelajaran benar-benar membuat seseorang menjadi anti-sosial?
BACA JUGA:5 Tips Jaga Privasi di Era Media Sosial
Berikut adalah beberapa fakta yang perlu dipertimbangkan sebelum mengambil kesimpulan:
1. Faktor Eksternal
Tidak hanya pelajaran yang mempengaruhi perilaku seseorang. Faktor eksternal seperti lingkungan keluarga, teman sebaya, dan pengaruh media juga berperan dalam membentuk kepribadian individu. Ambisi dalam pelajaran mungkin hanya salah satu faktor yang memengaruhi, bukan satu-satunya.
2. Respon Terhadap Stres
Tanggapan individu terhadap tekanan akademik dapat beragam. Beberapa mungkin menghadapinya dengan cara yang produktif, sementara yang lain mungkin merespon dengan perilaku yang lebih destruktif seperti menjadi anti-sosial. Hal ini lebih terkait dengan kemampuan individu dalam mengelola stres daripada dengan ambisi di pelajaran itu sendiri.
BACA JUGA:Sosial Media: Menghubungkan Dunia atau Mengasingkan Kita?
3. Kurangnya Dukungan Sosial
Seseorang yang terlalu fokus pada prestasi akademik mungkin mengabaikan hubungan sosial yang penting. Kurangnya dukungan sosial dapat menyebabkan perasaan isolasi dan kesepian, yang pada gilirannya dapat menyebabkan perilaku anti-sosial.
4. Keterkaitan dengan Gangguan Mental
Beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara ambisi yang tinggi di pelajaran dengan gangguan mental seperti kecemasan dan depresi. Ini bisa menjadi faktor yang lebih kuat dalam pengembangan perilaku anti-sosial daripada ambisi itu sendiri.
BACA JUGA:Kecemasan Meningkat di Era Digital : Dampak Media Sosial dan Berita Online
5. Perlunya Pendekatan Holistik
Sumber: