Dinkes Surabaya: Waspadai Ancaman Hepatitis A, Meski Penderita Turun

Dinkes Surabaya: Waspadai Ancaman Hepatitis A, Meski Penderita Turun

Surabaya, memorandum.co.id - Warga Surabaya yang menderita hepatitis A mengalami penurunan setiap tahun. Terhitung di tahun 2018, jumlah warga yang terkena hepatitis sebanyak 1.372 orang. Sedangkan di tahun 2019, menurun menjadi 1.109 orang. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, pihaknya tetap mewaspadai ancaman penyakit tersebut. "Sebagai antisipasi ada surat edaran yang sudah dikeluarkan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini nomor 443/1664/436.7.2/2020 tentang Kewaspadaan terhadap Penyakit Penyakit Hepatitis A," cetus wanita yang karib disapa Feni ini. Feni menjelaskan, penyakit ini disebabkan oleh virus bernama hepatitis yang menular secara oral facial. Artinya, penularan dari makanan, minuman atau alat makan yang tercemar oleh virus yang berasal dari faeces (penderita hepatitis). “Seperti berbagi alat makan, atau berbagi makanan dan minuman itu semua bisa menular,” jelasnya. Menurut Feni, ada beberapa langkah pencegahan yang harus dilakukan agar terhindar dari virus tersebut. Pertama, menerapkan perilaku hidup bersih (PHBS), yaitu dengan mencuci tangan menggunakan air mengalir, memakai sabun baik saat sebelum atau sesudah mengolah makanan. Kedua, selalu memasak makanan sampai matang dan merebus air sampai mendidih. “Langkah berikutnya hindari jajan di tempat yang kurang terjaga kebersihannya. Kemudian hindari penggunaan barang pribadi seperti sikat gigi, handuk, dan peralatan makan,” ujar dia. Selain itu, kata Feni, hindari kontak langsung dengan penderita hepatitis A, selalu buang air besar (BAB) pada jamban yang sehat. Namun demikian, ia juga mengimbau kepada masyarakat agar melakukan vaksin hepatitis A supaya terhindar dari virus tersebut. Sementara itu, Susanto, warga Genteng, mengatakan, penyakit hepatitis A ini memang berbahaya. Ia pun berusaha mencegah penyakit tersebut dengan pola hidup sehat dan bersih.(*)

Sumber: