Gempa Susulan 6,5 Magnitudo, BPBD Kota Surabaya Terjunkan Anggota Sisir Bangunan Terdampak

Gempa Susulan 6,5 Magnitudo, BPBD Kota Surabaya Terjunkan Anggota Sisir Bangunan Terdampak

Salah satu rumah di Jalan Ngaglik yang rusak berat akibat gempa. --

SURABAYA, MEMORANDUM- Gempa susulan berkekuatan 6,5 magnitudo yang berlokasi di 130 KM Timur Laut, Tuban membuat sebuah rumah di Jalan Ngaglik mengalami rusak cukup parah dan seorang mengalami luka. 

Menurut Agus Hebi Djuniantoro, Kepala BPBD Kota Surabaya bahwa informasi dari BMKG jika gempa 6,5 magnitudo di Tuban berdampak cukup lama. Dimana gempa pertama terjadi sebelum Jum'at berkekuatan 6,1 magnitudo dan selanjutnya lebih besar lagi mencapai 6,5 magnitudo. 

"Tadi yang pertama 6,1 magnitudo sekarang 6,5 magnitudo dimana gempa susunannya banyak lebih dari 10 kali. Untuk yang di Kota Surabaya tetap tenang karena gempa yang utama yang pertama tadi, yang barusan itu susulan untuk menghabiskan energi yang masih ada," kata Hebi saat diwawancarai awak media, Jumat 22 Maret 2024.

BACA JUGA:Bangunan di Ngaglik Roboh Akibat Gempa, Pedagang Takjil Jadi Tertimpa Reruntuhan

Hebi melanjutkan bahwa dari laporan yang diterimanya baru satu rumah ini di Jalan Ngaglik yang mengalami kerusakan berat. Dan untuk rumah yang retak-retak juga sudah ada laporan dan pihaknya masih menunggu lapiran kerusakan-kerusakan lain. 

BACA JUGA:BPBD Jatim Catat 16 Kali Gempa Susulan

"Untuk laporan yang di Surabaya masih ini (rumah Jalan Ngaglik) kemudian yang gedung di Jimerto juga ada informasi retak dan ada juga warga yang menginfokan rumahnya mengalami retak," bebernya. 

Menurut info yang ia dapat, bahwa memang ada seorang yang menjadi korban dari peristiwa gempa ini. Ia memperkirakan korban terkena jatuhan genting dan sekarang sudah dilarikan ke rumah sakit. 

"Korban itu mungkin kena genteng ya perempuan dan sudah dievakuasi ke rumah sakit. Untuk lukanya saya masih belum tau bagian mana. Belum ada laporan ke saya," ujarnya. 

Usai gempa tersebut, ia menginstruksikan ke jajarannya untuk berkeliling ke gedung-gedung perkantoran, rumah sakit, mal, dan rumah susun akan pihaknya cek keseluruhan. Apakah ada kerusakan atau korban. 

"Tapi sementara ini masih belum ada laporan dan kami masih sisir. Kemudian mal tadi juga kami evakuasi dan beberapa kami sarankan untuk tutup sementara. Kalau ada indikator retak didinding saya menyarankan untuk dievakuasi," turutnya. 

Meskipun ada informasi dari BMKG bahwa Kota Surabaya dinilai aman, ia tetap menghimbau untuk masyarakat agar menjauhi gedung-gedung tinggi. 

"Saya mengimbau jauhi gedung-gedung. Masyarakat tidak perlu risau tidak perlu gelisah dan panik," paparnya. 

"Langkah selanjutnya kita akan tetap cek berapa banyak kerusakan, setelah kita tahu nanti akan kita simpulkan, kita laporkan dan publikasikan," tutupnya. 

Sumber: