BPOM Sidak PKL Alun-Alun Pasuruan

BPOM Sidak PKL Alun-Alun Pasuruan

Petugas BPOM saat meminta sample makanan yang di jual dari PKL Alun-Alun Kota Pasuruan.--

PASURUAN, MEMORANDUM-Para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menjajakan makanan di seputar Alun-Alun Kota Pasuruan sempat kaget. Hal ini dikarenakan mereka kedatangan rombongan dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BB POM) Surabaya. Pihak petugas bahkan memeriksa dengan mengambil sampling makanan yang dijual oleh para PKL.

Tim gabungan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, dan BB POM ke Alun-alun Kota Pasuruan pada Selasa (19/3) sore pukul 16.15 WIB. Para PKL yang setiap harinya berjualan dibuat terkaget-kaget. Karena selama ini mereka sudah lama tidak diperiksa kadar makanan yang mereka sajikan. 

BACA JUGA:Pilkada Surabaya, Demokrat Bidik Calon Wali Kota yang Pro Rakyat

Kedatangan rombongan tersebut langsung meminta sample makanan yang dijual pedagang. Dari jumlah PKL yang ada sekitar 130 pedagang, petugas BPOM hanya mengambil sekitar 30 persen saja untuk sampling.

BACA JUGA: GU Ditekuk Persibo di Laga Amal untuk Korban Banjir Bengawan Solo

Setelah mendapatkan sejumlah sample makanan dari para PKL alun-alun, petugas BPOM langsung melakukan pengecekan di tempat. Hal ini dilakukan agar para pedagang tidak sembarangan membuat makanan yang dapat membahayakan bagi kesehatan.

Salah satu PKL penjual cilok, Rahmad mengatakan, hal yang dilakukan oleh petugas tersebut adalah kegiatan rutin pada setiap tahunnya. Uji kelayakan makanan tersebut menurutnya memang sangat perlu dilakukan agar para PKL tidak sembarangan. Misalkan dengan mencampurkan borak atau bahan pengawet berbahaya lainnya.

"Tadi yang dicek ada pentol, tahu, goreng dan juga lontong. Terus tadi diambil untuk diuji samplenya. Ini sudah biasa, karena tahun sebelumnya juga dilakukan cek seperti ini," kata Rahmad, Selasa (19/3/2024).

Devi Shintya, Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Pertama BPOM Surabaya mengatakan, kegiatan ini merupakan lanjutan dari tahun sebelumnya. Meski begitu, Devi masih belum memaparkan hasil dari pengambilan sampling di kawasan alun-alun.

Sedikitnya ada sekitar 34 makanan dan minuman yang diambil sample, mulai dari penjual bakso, nasi goreng, cilok, dan minuman. Makanan dan minuman tersebut kemudian diuji langsung di mobil Balai Besar POM Surabaya. "Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjaga dan memberikan rasa aman kepada masyarakat Kota Pasuruan terlebih dalam memilih untuk menu berbuka puasa," kata Devi.

Devi juga menjelaskan jika hasil pengecekan yang dilakukan oleh BPOM tidak bisa langsung diketahui hasilnya. Namun ia mengatakan jika hasilnya nanti sudah keluar akan diserahkan kepada pihak Dinas Kesehatan Kota Pasuruan. (kd/mh)

Sumber: