Seleksi CASN dan Penerimaan Siswa Polri, Kapolres: Jangan Percaya Calo

Seleksi CASN dan Penerimaan Siswa Polri, Kapolres: Jangan Percaya Calo

Tulungagung, Memorandum.co.id - Bulan Februari menjadi masa sibuk bagi peserta seleksi calon aparatur sipil negara (CASN). Sebab sesuai jadwal yang sudah ditetapkan, tes seleksi kompetensi dasar (SKD) dilakukan pada bulan bulan ini. Kesibukan sama juga akan dialami oleh calon siswa (casis) Polri. Mereka harus sudah mempersiapkan diri menghadapi penerimaan siswa siswi Polri, yang biasanya digelar pada Maret setiap tahunnya. Maka tak heran jika Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia mewanti-wanti kepada seluruh peserta penerimaan CASN maupun calon siswa Polri, agar tidak mudah terbujuk rayuan calo yang mengaku bisa menyediakan jalan mudah menjadi pegawai negeri maupun polisi. “Untuk peserta tes CASN maupun calon siswa Polri, jangan sampai percaya dengan janji-janji. Menjadi polisi itu gratis, tidak membayar,” ujar Kapolres. Pandia menyebut, rekrutmen dilaksanakan secara jujur dan sesuai dengan kemampuan peserta. Apalagi sistem yang digunakan dalam seleksi penerimaan CASN menggunakan computer asissted test (CAT). Di mana nilai masing-masing peserta bisa langsung ditampilkan di layar komputer dan disaksikan oleh banyak pihak. Begitu juga dengan seleksi casis Polri, persiapan fisik dan akademis wajib dilaksanakan. Oleh sebab itu pihaknya memberikan bantuan kepada calon pendaftar dengan memberikan bimbingan tes fisik dan akademik, sebelum mengikuti seleksi yang kemungkinan dilaksanakan pada Maret mendatang. “Setiap minggu kita berikan bimbingan kesiapan fisik dan kesiapan akademis untuk calon siswa Polri. Ini rutin kita lakukan,” terang Pandia. Bimbingan yang diberikan ini, menurut Kapolres Pandia, diharapkan bisa menjadi bekal bagi casis Polri untuk lebih siap dan percaya diri menghadapi seleksi penerimaan siswa Polri. Dengan kesiapan yang dibangun sejak awal, itu memungkinkan peserta tidak ragu ketika mengikuti tes, sehingga tidak tertarik dengan rayuan calo. “Mereka bisa lebih siap, bisa lebih percaya diri dan tidak ragu-ragu lagi serta tidak percaya dengan bujukan calo agar membayar sekian untuk menjadi polisi,” terangnya. Pandia berharap, dengan tidak tertariknya masyarakat oleh bujuk rayu calo, potensi terjadinya penipuan yang merugikan masyarakat bisa ditekan. Sebab selama ini yang terjadi, masih ada keyakinan dari masyarakat, jika untuk menjadi CASN maupun siswa Polri harus melalui calo dan membayar sejumlah uang. (fir/mad/fer)

Sumber: