Kapolres Jember dan Menteri PPPA Dukung Masyarakat Inklusi

Kapolres Jember dan Menteri PPPA Dukung Masyarakat Inklusi

Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama Gubunagi bareng Forkompinda dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, I Gusti Ayu Bintang Darmawati--

JEMBER, MEMORANDUM - Kapolres Jember, AKBP Bayu Pratama Gubunagi, menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan masyarakat inklusi yang adil dan berkeadilan dengan menghadiri acara Rembuk Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Lansia di Aula PB. Sudirman yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Jember.

Acara ini dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E., M.Si., serta sejumlah pejabat pemerintahan di Jember, Ormas, Orpem, dan Orga.

Dalam arahannya, Menteri PPPA RI menekankan pentingnya peran aktif pemerintah daerah dalam perlindungan anak dan perempuan. Ia juga menyampaikan instruksi Presiden Republik Indonesia terkait penekanan angka pernikahan dini dan pernikahan anak.

AKBP Bayu Pratama Gubunagi menyambut baik arahan dari Menteri PPPA RI tersebut. Ia menegaskan komitmen Polres Jember dalam mendukung program pemerintah untuk melindungi anak dan perempuan dari praktek pernikahan dini dan pernikahan anak.

Kapolres Bayu Pratama Gubunagi juga menyampaikan pentingnya membangun masyarakat inklusi yang memberikan perlindungan dan kesetaraan bagi semua elemen masyarakat, termasuk perempuan, anak, disabilitas, dan lansia.

"Dengan kerjasama yang kokoh antara aparat kepolisian, pemerintah daerah, lembaga sosial, dan masyarakat, diharapkan dapat diciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi semua warga, " ujarnya. 

Partisipasi aktif Kapolres Jember dalam acara Rembuk tersebut merupakan bukti nyata dari komitmen Polres Jember untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi kelompok rentan seperti perempuan, anak, disabilitas, dan lansia.

Dengan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta dukungan penuh dari berbagai pihak, diharapkan masalah perlindungan anak dan perempuan dapat diminimalkan, dan masyarakat inklusi yang adil dapat terwujud di Jember. (edy)

Sumber: